JATIMTIMES - Universitas Negeri Malang (UM) menggelar seminar nasional mengenai ‘Literasi Jaminan Produk Halal dalam Pengembangan Ekonomi Pariwisata Halal Indonesia’ Selasa (8/3/2022). Hal ini merupakan bentuk ikhtiar dari para akademisi untuk memajukan Kota Malang sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata.
Rektor UM Prof Dr AH Rofi’uddin MPd menyampaikan, jika ini merupakan upaya dalam memberikan pemahaman dan kesadaran terhadap masyarakat. Dengan begitu diharapkan masyarakat kian memahami konsep halal, terlebih dalam konteks pariwisata halal untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Baca Juga : Bank Jatim Peduli Serahkan CSR Mobil Perpustakaan ke Pemkab Bangkalan
Adanya UU 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang menjadi pijakan, yang diharapkan mampu untuk menjadi pioner di dunia, khususnya menjadi pemain utama dalam industri halal.
Dengan adanya pengembangan produk halal, tentunya selaras dengan ajaran Islam. Di mana, mengajarkan kepada umat untuk mengkonsumsi makanan yang halal. Tentunya hal ini juga akan berimbas positif, yang itu mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, tolerasi dalam hal ini juga menjadi perhatian.
“Toleransi yang sebenarnya itu membiarkan masing-masing pihak untuk melakukan hal yang diyakini tanpa mengganggu pihak lain, meskipun mempunyai sikap berbeda," tuturnya.
Sementara itu, terkait dengan sertifikasi halal, memang terdapat cost yang dibebankan. Akan tetapi, pihaknya mengharapkan hal tersebut bisa ditanggung oleh kementerian ataupun pemerintah daerah.
"Kementerian, pemkot atau pemkab apakah subsidi, ya kita harapkan seperti itu. Ada subsidi dari pemerintah pusat atau kementerian yang membidanginya ada fasilitaslah," jelasnya.
Sementara itu. UM sendiri telah memiliki pusat kajian halal center. Karenanya, pihak kampus ingin berkontribusi untuk bagaimana bisa mendorong, utamanya dalam kaitan sertifikasi halal.
"Kita sudah lama ya ada Pusat Kajian, bagaimana bisa mendorong fasilitasi, di sisi lain juga ada aspek sosial, tapi memang ranahnya di ranah akademik," jelasnya.
Ketua Seminar Nasional Literasi Halal Dr Puji Handayati SE MM Ak CA CMA menambahkan, dengan adanya seminar tersebut, menjadi sebuah strategi dan juga ikhtiar dari akademisi melihat potensi yang ada di Kota Malang baik sektor pariwisata maupun sektor lainnya.
Baca Juga : 18 Pegawai Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang yang Akan Pensiun Dapatkan Pembekalan Usaha
"Malang potensinya luar bisa ini. Selain kota pendidikan, kan juga kota pariwista. Itu sangat sayang jika potensi besar tidak dioptimalkan,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji yang hadir sebagai keynote speaker menjelaskan, perguruan tinggi berperan dalam menguatkan literasi tentang sertifikasi halal. Hal ini berkaitan, jangan sampai ada kekhawatiran di kalangan masyarakat.
“Jangan ada kekhawatiran, bahwa Malang akan menjadi satu agama. Justru, ini pasar-pasar harus kita layani, harus kita kuatkan bersama-sama agar tidak ada kekhawatiran yang macam-macam,” tuturnya.
Keterlibatan perguruan tinggi, Selain memberikan pemahaman maupun literasi tentang halal, diharapkan juga mampu memudahkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mendapatkan label halal.
"Ini tentunya, membuat para wisatawan yang datang ke Kota Malang, merasa terjamin dengan mendapatkan produk yang halal," paparnya.