JATIMTIMES - Para kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Jombang ramai-ramai datangi kantor DPRD setempat. Mereka meminta pameran produk kreatif kembali diadakan di kota santri.
Pertemuan para kelompok IKM dengan anggota DPRD Jombangmbang ini berlangsung tadi siang. Mereka ditemui oleh Komisi B DPRD Jombang dengan mendatangkan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.
Baca Juga : Canggih, Warga Jombang ini Bikin Helikopter dari Barang Bekas
Salah satu pelaku IKM dari Desa Plumbongambang, Kecamatan Gudo, Suloso mengatakan, tidak adanya gelar pameran produk kreatif selama pandemi covid-19 ini berdampak buruk pada usahanya. Pasalnya, pendapatan dari produk kreatifnya menurun drastis.
"Saya menyayangkan pameran yang biasanya diadakan pemerintah sudah tidak ada lagi. Pameran ini kan bisa membantu mendongkrak omset dari produk kreatif," ujarnya kepada wartawan, Selasa (08/03/2022).
Oleh karena itu, kedatangannya ke gedung wakil rakyat ini untuk meminta pameran produk kreatif kembali digelar. "Ya kami minta dewan untuk menggelar kembali untuk pameran baik di Jombang atau di luar Jombang," kata Suloso.
Ketua Komisi B DPRD Jombang mengakui bahwa dua tahun ini anggaran pameran produk kreatif telah dihapus. Dengan alasan refocusing untuk penanganan covid-19.
Namun, ia memastikan bahwa akan berusaha menganggarkan kembali pada perubahan anggaran atau P-APBD 2022 mendatang. "Jadi nanti bisa diusulkan pada P-APBD 2022. Karena yang paling terdekat di P-APBD," katanya.
Tidak hanya itu, dirinya juga meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk bisa menjembatani produk IKM bisa masuk ke toko modern. "Kami juga upayakan untuk melakukan hearing dengan toko modern agar mendapat perhatian. Nanti kami akan jadwalkan untuk itu," ucapnya.
Baca Juga : Pamer Lekuk Tubuh, Begini Kim Kadarshian Manfaatkan Selotip Balenciaga untuk Kostum
Sementara, Kepala Disdagrin Jombang Hari Oetomo merespons pernyataan Ketua Komisi B DPRD Jombang. Pihaknya akan menganggarkan kembali untuk keperluan pameran produk kreatif di kota santri.
"Kalau nanti Komisi B juga mendukung nanti kami akan anggarkan untuk pameran," tegasnya.
Menurut Hari, anggaran untuk pameran produk kreatif senilai Rp 100 juta dalam setahun. Satu tahun diselenggarakan pameran sebanyak 4 kali. "Anggarannya tidak banyak hanya sekitar Rp 100 juta. Jadi setiap pameran itu anggarannya sekitar Rp 25 juta," pungkasnya.(*)
