JATIMTIMES - Jika umumnya buah kasemek memiliki tampilan berwarna putih seperti bedak, namun buah yang dibudidaya di Kota Batu ini tampilannya glowing. Kasemek glowing dibudidayakan di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Buah ini sukses ditanam ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanaman ini tumbuh subur di Dusun Junggo. Penampilannya pun berwarna oranye pada umumnya, tetapi terlihat glowing layaknya wajah.
Baca Juga : Tak Lagi Menggunakan Bedak, Buah Kesemek Kota Batu Ini Glowing
Di tangan pemuda Desa Tulungrejo, Sudarmono, buah ini ditumbuhkembangkan. Dari yang semula hanya tanaman pelengkap, kini menjadi sumber utama penghasil ekonomi. Nama glowing itu pun muncul diberi oleh Sudarmono. Karena tampilannya, buah ini bisa menarik perhatian pasar luar daerah. Harganya pun 4 kali lipat dari biasanya.
“Karena tampilannya lebih bersih, higienis dan mengkilap,” kata Momon sapaan akrab Sudarmono.
Untuk harganya Momon menjual mulai dari Rp20 ribu-25 ribu per kilonya berisi 5-6 buah kategori grade A dan Rp12 ribu-15 ribu berisi 7-9 buah untuk grade B.
Saat ini buah kesemek produksinya sudah merambah swalayan dengan tujuan Jakarta, Surabaya dan kota-kota besar di Indonesia. Setiap Minggu-nya Momon bisa mengirim hingga dua ton.
Kelebihan buah kesemek glowing dari biasanya bisa bertahan hingga dua minggu. Sementara buah kesemek pada umumnya hanya dua hari sudah membusuk.
Baca Juga : Tiga Hari Pemprov Jatim Bantu Distribusikan 2,7 Juta Liter Minyak Goreng
“Kalau di tempat dingin buahnya bisa bertahan dua minggu. Kalau daerah panas, seminggu,” terang Momon.
Dibalik kesuksesannya merambah ke beberapa daerah, ada perjuangan yang tak mudah untuk ditempuh selama 7 tahun terakhir. Untuk membuat buah itu tampil glowing, Momon menggunakan komposisi bahan makanan untuk membuat kesemek glowing. Cara itu Momon klaim sangat efektif menghilangkan getah dan membuat buah terlihat bersinar.
“Saya butuh waktu tujuh tahun untuk menemukan ramuan membuat kesemek glowing. Prosesnya memang direndam, tapi ada campuran bahan makanan yang tidak bisa saya jelaskan di sini,” tutup Momon.