JATIMTIMES - Menggosok gigi dengan pasta gigi atau odol merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, terlebih lagi untuk usia anak. Dalam menggosok gigi mengunakan pasta gigi, seringkali dijumpai di pasaran terdapat odol atau pasta gigi anak yang memiliki rasa-rasa.
Lantas, bagaimana dalam penggunaan untuk anak? Apakah ada efek atau dampaknya bagi kesehatan gigi dan mulut anak? Mari simak penjelasan dokter spesialis kesehatan gigi anak dari Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma drg Dian Lupita SAR Sp KGA.
Baca Juga : Dapati 10 Pelanggar, Satlantas Polresta Malang Kota Bagikan Helm Gratis
Dian menjelaskan, jika pengunaan pasta gigi yang memiliki rasa, tidak menjadi persoalan asalkan digunakan dengan benar dan dengan pengawasan dari orang tua.
"Penggunaan pasta gigi rasa-rasa, tidak apa-apa. Asalkan itu sesuai dengan porsi usianya. Untuk usia 3 sampai 6 tahun bisa menggunakan pasta gigi sedikit pada ujung sikat," jelasnya.
Kandungan pasta gigi yang rasa-rasa, sejauh yang ia amati mengandung kandungan gula yang rendah kalori, seperti silitol sehingga itu aman untuk kesehatan gigi. Akan tetapi, kembali lagi dengan penggunaan porsi yang sesuai.
"Kali misal usia gigi susu dan anak berkumur ya masih kurang sempurna, lebih baik gunakan sebesar biji kacang ijo porsinya," paparnya.
Namun bilamana menggosok gigi dan kemudian berkumur ada sedikit pasta gigi yang tak dengan tertelan, hal tersebut masih bisa ditoleransi. Akan tetapi, jika sengaja ditelan, dan itu terakumulasi dalam waktu yang lama akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Baca Juga : Mengenal Higgs Domino, Game yang Seru dan Kompetitif
"Kalau tertelan masih sedikit, tidak apa-apa, karena kandungan yang tertelan sedikit," jelasnya.
Kemudian, dalam memilih sikat gigi, tentunya juga disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai umur. Selain itu, menggosok gigi juga dianjurkan tidak terlalu keras. Hal ini tentunya untuk menghindari luka yang membuat gusi berdarah.
