JATIMTIMES - Pihak keluarga siswa SMK di Kota Malang yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, meminta Polresta Malang Kota dapat segera menangkap pelaku.
Siswa tersebut sebelumnya menjadi korban penembakan OTK pada Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Korban bernama Muhammad Adi Mudhofar atau MAM (17) yang bertempat tinggal di kawasan Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Baca Juga : Ngopi Seni Beber Kisah Sukses Pengusaha Baju Koko yang Berawal dari Industri Rumahan
Nenek korban, yakni Poni (65), menyampaikan, setelah terjadi penembakan, korban langsung dilarikan menuju Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA) Malang. Adi kemudian menjalani perawatan intensif dan selesai operasi pengangkatan peluru gotri yang tetancap di dada sebelah kiri pada Selasa (22/2/2022).
Peluru gotri yang ditembakkan dari senjata model air softgun oleh terduga pelaku -laki-laki dan perempuan yang mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox- menancap dalam ke dada sebelah kiri korban.
Adi merupakan anak kedua. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Adi didampingi oleh kedua orang tuanya. Keduanya berjaga bergantian karena juga harus tetap bekerja.
"Orang tuanya mendampingi di rumah sakit. Bapaknya bekerja jadi driver Grab dan ibunya jadi buruh," ungkap Poni kepada JatimTIMES.com, Kamis (24/2/2022).
Poni menuturkan, pasca-kejadian penembakan, pihak kepolisian sudah sempat mendatangi RK (20) yang merupakan saksi mata saat kejadian untuk diminta keterangan serta mengajak ke TKP.
"Berharap pelaku ndang kenek cek kapok, cek nggak mbaleni maneh (berharap pelaku supaya segera tertangkap biar kapok, supaya tidak mengulangi lagi)," tandas Poni.
Baca Juga : Wanita di Blitar Tewas Terlindas Truk, Polisi Tak Temukan Identitas
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudha Riambodo mengungkapkan, pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa penembakan oleh OTK tersebut.
"Masih kami dalami. Pelaku masih belum diketahui karena kejadian tersebut tidak ada yang tahu dan melihat jelas siapa (pelaku penembakan) itu," ujar Tinton.
Perwira dengan satu melati di pundaknya ini mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi. Dari keterangan keenam orang saksi tersebut, belum didapatkan identitas ataupun ciri-ciri dari pelaku penembakan. "Untuk korban sendiri kondisinya belum memungkinkan dimintai keterangan," pungkas Tinton.