JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Malang berencana membangun jembatan penghubung antara Desa Ampeldento dan Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso. Jembatan tersebut rencananya membentang di atas dua selebar enam meter yang memisahkan dua desa tadi.
Warga di dua desa tersebut juga berharap agar rencana pembangunan jembatan itu dapat segera direalisasikan. Pasalnya, jembatan yang bakal menghubungkan dua desa di Kecamatan Karangploso ini juga diproyeksikan sebagai salah daya tarik wisata. Jadi, juga diproyeksikan untuk dapat berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD).
Baca Juga : Pasca Terputus, Jalan di Desa Tugu Kecamatan Rejotangan Diperbaiki
Apalagi saat ini, di Desa Ampeldento, sudah ada satu destinasi wisata jogging track dan wisata pertanian. Dua fasilitas wisata tersebut merupakan kolaborasi antara Pemerintah Desa (Pemdes) Ampeldento dan NK Cafe.
"Jadi, ini tinggal menunggu jembatan yang sempat dijanjikan pemkab itu untuk dibangun. Masyarakat Ngijo sudah tidak sabar untuk membangun tempat wisata," kata owner NK Cafe Malang Djoni Sujatmoko, Minggu (13/2/2022).
Djoni menjelaskan, di Desa Ngijo sudah disiapkan lahan sekitar 3 hektare. Selama ini, lahan yang berstatus tanah kas desa (TKD) tersebut hanya difungsikan sebagai tempat membuang sampah.
"Sudah siap, TPA (tempat pembuangan akhir) sudah dipindahkan. Tidak di sana lagi. Jadi, Pemerintah Desa Ngijo itu sudah punya rencana untuk membangun. Tinggal menunggu jembatan ini saja," kata dia.
Sementara di Desa Ampeldento sendiri persiapannya adalah sudah ada pembebasan lahan lebih dari 3.000 meter². Lahan tersebut sudah dibebaskan sejak akhir 2020 lalu dan rencananya akan digunakan sebagai akses menuju ke jembatan.
"NK Cafe itu sudah beli lebarnya 6 meter dan panjangnya 500 meter lebih. Jadi, lebih dari 3.000 meter² untuk akses jalan menuju jembatan," ujarnya.
Baca Juga : Kedapatan Simpan 650 Butir Pil Koplo, Warga Poncokusumo Dibekuk Polisi
Sebelumnya, Pemkab Malang memang berencana untuk membangun jembatan penghubung dua desa itu. Dan rencananya, jembatan itu akan dikonsep sebagai jembatan wisata. Jembatan itu sendiri nantinya akan melewati sungai selebar enam meter yang memisahkan dua desa.
"Jadi, saya berharap Pemkab Malang itu bisa langsung membangun jembatan permanen itu. Saya yakin dan optimistis tahun ini bisa. Ya panjangnya jembatan kan biasanya dua kali lipat lebar sungai. Ya kalau tidak salah 12 meter panjangnya jembatan itu," imbuh Djoni.
Jembatan tersebut juga dinilai penting untuk segera direalisasikan. Pasalnya, jembatan yang diproyeksi bakal menjadi sentra wisata itu diprediksi akan mengundang banyak orang untuk berkunjung. Selain itu, fungsinya bisa menjadi penghubung antara warga di dua desa.
"Dan juga bisa saja nanti habis parkir di Desa Ampeldento terus turun dan ada penyewaan skuter elektronik untuk ke tempat wisata di Desa Ngijo. Itu konsep yang akan dibangun," pungkas Djoni.