JATIMTIMES - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat sebuah inovasi ciamik dalam dunia kesehatan. Mereka menciptakan aplikasi bernama CardioFriends. Aplikasi ini mempermudah pasien penyakit jantung dalam melakukan rehabilitasi di rumah.
Tim mahasiswa UMM dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes ) itu terdiri dari Khoiroh Yeroh, Muhammad Dodik Prastiyo, Dinda Putri S, Fino Ardiansyah, dan Risa Aprillia.
Baca Juga : Gubernur Jatim Minta Pelaku Wisata Aktif Terapkan Skrining PeduliLindungi
Khoiroh menejelaskan, gagasan pembuatan aplikasi CardioFriends berawal dari kekhawatiran anggota tim mengenai penanganan rehabilitasi para pasien penyakit jantung. Di saat masa pandemi covid-19, seperti diketahui terdapat pembatasan-pembatasan aktivitas yang itu juga memengaruhi kegiatan para pasien untuk melakukan rehabilitasi di klinik ataupun rumah sakit.
Padahal, rehabilitasi jantung merupakan salah satu intervensi pengobatan yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien jantung koroner
"Kami melihat pelayanan terhadap penyakit jantung agak terganggu dengan adanya pandemi. Karena itu, kami memberikan solusi penanganan pasien jantung koroner dengan menggunakan sistem berbasis mobile health bernama CardioFriends,” ungkap mahasiswa asal Malang tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, aplikasi ini akan mempermudah para pasien jantung untuk merehabilitasi atau merawat jantung selama di rumah. Aplikasi ini memiliki delapan fitur utama, yaitu pendidikan, kepatuhan pengobatan, manajemen stress, kesehatan tubuh, aktivitas fisik, konseling kesehatan, dukungan komunitas penyakit jantung, dan pengukur kesejahteraan.
Aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan dukungan menyelesaikan tantangan, notifikasi harian, mengukur pengetahuan, tingkat obesitas dan juga mengukur tingkat stres.
Dalam pengoperasiannya, aplikasi ini selain terintegrasi dengan smartphone, juga terintegrasi dengan smartwatch ataupun website. Dengan begitu, hal ini akan semakin mempermudah para pasien dalam melakukan rehabilitasi.
"Integrasi smartphone dan smartwatch ini akan memudahkan kontrol harian pada aktivitas para pasien. Sementara itu, website digunakan untuk akses pada data-data yang besar," jelas Khoiroh.
Baca Juga : Pemkab Malang Siagakan 22 RS sebagai Rujukan Pasien Covid-19
Aplikasi ini juga telah meraih prestasi tingkat internasional. Dalam ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Enterpreneur Fair (AISEEF) 2022, aplikasi gagasan mahasiswa UMM itu meraih medali perunggu usai bersaing dengan 447 tim dari 20 negara.
Ke-20 negara yang mengikuti ajang tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Turki, Mesir, Singapura, USA, Filipina, Palestina, Thailand, Lebanon, Makau, Vietnam, Uni Emirate Arab, Iran, Tunisia, Makedonia, Korea, Taiwan dan Republik Serbia.
Ajang AISEEF diinisasi oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA), bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.