free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Jelang Imlek, Produksi Dupa di Wagir Terus Menurun

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Dede Nana

28 - Jan - 2022, 02:22

Placeholder
Giman saat menata dupa setengah jadi yang akan dijemur (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pengrajin dupa di Dusun Bedali, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang tak bisa merasakan euforia menjelang perayaan Imlek di tahun ini. Sebab, penjualan dupa sejak ada pandemi covid-19 mengalami penurunan.

Salah satu pengrajin dupa di Dusun Bedali, Desa Dalisodo, Giman mengaku sejak dua tahun lalu atau tepatnya awal ada Covid-19, penjualan dupa di rumah produksinya menurun drastis. Salah satu faktor penyebab turunnya pemesanan dupa di desanya lantaran di Bali saat ini mulai bermunculan perusahaan produksi dupa.

Baca Juga : Pemancing Hilang di Sampean Baru, Pencarian Hari ke-2 Nihil 

“Di sana (sudah mulai) banyak mesin. Sudah banyak orang bikin (dupa). Biasanya perayaan Galungan, Nyepi, Imlek meningkat, tapi kali ini biasa saja,” kata Giman saat ditemui di rumahnya, Kamis (27/1/2022).

Menurunnya penjualan tak membuat Giman menyerah. Bahkan saat ini dia terus melakukan inovasi agar produksi dupanya dapat dilirik oleh konsumen. Dari pengakuan Giman, sebelumnya ia hanya memproduksi dupa setengah jadi atau mentahan. Namun kini ia mulai membuat dupa jadi atau yang sudah dilengkapi aroma pewangi.

Dupa berukuran besar yang sedang dijemur (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

Giman pun sempat menunjukkan beberapa produk dupa yang sudah jadi. Di situ dia mengaku sudah memiliki produk yang beraroma pewangi. Mulai dari Melati, Jasmin, Cempaka, Cendana dan lain-lain. Bahkan harganya pun cukup terjangkau mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 25 ribu per renteng.

“Tahun 2017 saya mulai mencoba membuat dupa pewangi. Tapi baru sukses tahun lalu. Karena saya harus belajar membaca karakter minyak pewangi. Ini demi mengikuti pasar,” ungkap Giman.

Bahkan, Giman saat ini sudah mulai merambah pasar dunia maya atau online. Karena menurutnya, saat ini industri selalu mengikuti perkembangan zaman. “Untuk penjualan saat ini saya sudah mulai di online. Karena kalau tetap konvensional saya rasa sulit untuk berkembang,“ jelas Giman.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana