JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji terus mengajak semua pihak dari lintas lembaga dan elemen masyarakat untuk berkolaborasi akselerasi dalam mensukseskan Program Infrastruktur Prioritas Tahun 2022. Khususnya dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Kamis (27/1/2022).
Hal itu disampaikan Sutiaji saat memberikan pengarahan kepada perwakilan 57 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) yang ada di Kota Malang dalam acara Sosialisasi Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun Anggaran 2022 yang berlokasi di Ijen Suites Resort and Conventions Hotel.
Baca Juga : Pemancing Hilang di Sampean Baru, Pencarian Hari ke-2 NihilĀ
"Masih banyak hal yang perlu diakselerasi, untuk itu kita jangan lagi berpikir untuk kepentingan wilayah sendiri dan kepentingan sesaat, melainkan jika ingin hebat maka kita harus bersatu," ungkap Sutiaji.
Orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini mengatakan, seluruh elemen masyarakat dapat memberikan usulan-usulan untuk pengembangan dan pembangunan di masing-masing wilayahnya melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan maupun kecamatan.
Namun, juga perlu diingat jika semua usulan dari masyarakat melalui musrenbang terkait infrastruktur ditampung dan diakomodir sepenuhnya oleh pemerintah, membutuhkan anggaran kisaran Rp 27 triliun.
Sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang setiap tahun masih di kisaran angka Rp 2 triliun. Terlebih lagi dengan adanya pandemi Covid-19, berdampak pada pendapatan daerah dan alokasi anggaran untuk infrastruktur berkurang karena terjadi refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
"Maka prioritas menjadi keharusan dan penting untuk dipahami, dikomunikasikan ke masyarakat agar tidak terjadi disinformasi. Pak lurah, pak camat bersama masyarakat juga pantau pelaksanaan di lapangan, mari kita kawal bersama," terang Sutiaji.
Pihaknya menjelaskan, setidaknya terdapat 199 pekerjaan konstruksi yang akan dijalankan oleh Pemkot Malang di Tahun 2022 ini. Pekerjaan tersebut meliputi penanganan jalan sepanjang 11.200 meter, penanganan drainase sepanjang 19.090 meter dan pembangunan jalan paving sepanjang 3.100 meter.
Kemudian penanganan delapan lokasi jembatan, pembangunan 547 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) baru, lalu terdapat penambahan akses air minum sebanyak 1.166 sambungan rumah HIPPAM, serta akses sanitasi bagi 1.030 sambungan rumah.
Baca Juga : 18 Kepala Daerah Kagumi Keindahan Alam Kota Batu
Program kerja yang tugas dan fungsinya yang mayoritas melekat pada DPUPRPKP Kota Malang tersebut selaras untuk mendukung beberapa program prioritas Pemkot Malang di Tahun 2022.
Yakni meliputi pemeliharaan jalan dan jembatan, masterplan drainase, penyelesaian fisik Malang Creative Center (MCC), pembangunan drainase, penataan lanjutan zona tiga kawasan Kayutangan Heritage hingga intervensi infrastruktur sanitasi dan air bersih untuk pengentasan stunting.
Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi menambahkan, program pembangunan infrastruktur tersebar secara merata di lima kecamatan yang ada di Kota Malang. Selain itu juga mengakomodir aspirasi berbagai pihak melalui proses perencanaan pembangunan yang telah disusun sejak tahun 2021 lalu.
"Jadi yang kita sampaikan ke masyarakat hari ini ada yang bersumber dari musrenbang, usulan dinas maupun pokok pikiran DPRD," kata Diah.
Berdasarkan rekap yang dilakukan oleh DPUPRPKP Kota Malang terdapat 199 sebaran pembangunan infrastruktur di lima kecamatan. Yakni Kecamatan Kedungkandang 50 kegiatan, Kecamatan Sukum 45 kegiatan, Kecamatan Blimbing 38 kegiatan, Kecamatan Lowokwaru 36 kegiatan dan Kecamatan Klojen 30 kegiatan.