JATIMTIMES - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan sidak apel pagi di Labkesda Kota Mojokerto, Jalan HOS Cokroaminoto nomor 58, Kota Mojokerto, Senin (24/1/2022). Kedatangan Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini ingin menekankan kepada Labkesda dan Dinkes tentang pentingnya melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara terencana.
Ning Ita sapaan akrab Ika Puspitasari menginginkan agar di awal 2022 ini jajaran Dinas Kesehatan terus melakukan pembenahan. Sehingga selama berjalannya tahun ini program-program yang dilaksanakan Dinkes dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Baca Juga : 4 Calon Pemimpin IKN Nusantara Dinilai Bisa Penuhi Kriteria Jokowi, Ada Ridwan Kamil, Minus Ahok
"Kami ingin tahun baru ini untuk melakukan perencanaan kegiatan detail, sehingga melanjutkannya evaluasi yang terencana dan belum terencana bisa kita lakukan menjadi output terlaksana," jelasnya.
Sistem kolaborasi juga disinggung Wali Kota berjilbab ini. Menurutnya, dengan berkolaborasi dan mengesampingkan ego personal sehingga dapat membantu Pemkot Mojokerto melangkah lebih baik ke depan.
"Kolaborasi kebersamaan harus bersinergi dan jejaring untuk mewujudkan untuk pencapaian target dalam pencapaian," katanya.
Ia pun meminta agar ke depan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan baik dapat terbentuk dengan program dari Dinkes. Mengingat saat ini penyakit degeneratif atau yang banyak diidap oleh lansia seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan lain-lain kini juga mulai diidap oleh anak-anak.
Baca Juga : Percepatan Penanganan Covid-19, Dinkes Kota Batu Gelontorkan Rp 4,4 Miliar untuk Fasilitas Ini
Untuk itu, ia meminta Dinas Kesehatan agar terus berinovasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat. Sehingga nantinya terbentuk pemahaman di masyarakat tentang pola makan dan pola hidup agar kesehatan masyarakat di usia produktif dapat terjaga.
"Bagaimana menentukan pola makan, pola hidup tentu implikasinya tidak akan sedrastis yang terjadi saat ini, minimal kita bisa menekan tidak terjadi peningkatan jumlah anak-anak kita generasi muda yang terjangkit beberapa penyakit degeneratif," pungkasnya.