JATIMTIMES - Warga dua RT di RW 10 Dusun Karangwaru, Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari tidak mempunyai akses jalan masuk yang memadai. Bukan karena akses jalannya yang rusak, namun karena jalan yang biasa dilalui warga tertutup tembok yang dibangun oleh pihak pengembang Perumahan Green Village.
Secara umum ada tiga RT yang terdampak. Yakni, RT 2 dan RT 3 RW 10 Dusun Karangwaru Desa Candirenggo dan RT 1 Perumahan Green Village. Namun, ada 5 rumah yang terdampak langsung. Bukan hanya akses jalannya saja yang ditutup. Namun juga akses gerbang menuju rumah.
Baca Juga : Polres Tulungagung Larang Kereta Kelinci Beroperasi di Jalan Umum
Salah satu warga terdampak bernama Usman mengatakan, tidak ada sosialisasi apapun dari pihak Perumahan Green Village sebelum tembok itu dibangun. "Kalau mau bangun itu tidak ada pemberitahuan sama sekali. Hanya saja dulu tahun 2017 sempat ada orangnya Perumahan (Green Village) namanya Bowo yang bilang ke saya, kalau jalan masuk menuju ke sini mau dibuat satu akses saja," ujar Usman saat ditemui di rumahnya, Minggu (23/1/2022).
Mendapat kabar tersebut dirinya meminta agar yang bersangkutan bisa mengajak warga lainnya untuk melakukan musyawarah. Sebab menurut Usman, warga lain yang tinggal di sekitar daerah itu juga memiliki andil untuk memutuskan sesuatu melalui musyawarah.
"Saya minta agar warga lain di sini untuk diajak musyawarah. Karena jalan-jalan yang dilalui warga ini juga ada yang swadaya dari masyarakat," terang Usman.
Namun permintaanya tersebut tidak kunjung direspon oleh yang bersangkutan. Bahkan cenderung tidak ada kabar. Hingga akhirnya, tembok setinggi 2,5 meter itu berdiri dan menutup jalan rumah warga.
"Saat bilang jalan masuk mau dibikin cuma satu akses, kami sempat meminta agar disisakan jalan selebar ukuran keranda. Itu saja. Ini malah ditutup, dan di titik yang katanya mau dibikin satu itu malah ditutup tembok juga," terang Usman.
Selain jalan menuju rumahnya ditutup, usahanya berupa warung makan sejak tembok itu berdiri sekitar 4 hari yang lalu juga menjadi mati. Sebab biasanya yang menjadi pelanggan warungnya adalah warga perumahan Green Village.
Baca Juga : Hijaukan Bukit Walikukun, Kado Istimewa PDIP Tulungagung di HUT Ke-75 Megawati
Sementara saat ini, untuk menuju rumahnya, Usman bersama sejumlah tetangganya harus melewati jalan lain yang cenderung lebih kecil. Pantauan di lapangan, jalan tersebut mungkin hanya cukup untuk dilewati maksimal 2 motor.
Sebenarnya, dalam proses pembangunan tembok itu sudah pernah distop. Namun selang beberapa hari kembali dilanjutkan hingga akhirnya tembok yang kurang lebih sepanjang 50 meter membentang dan menutup jalan warga.
"Mungkin sekitar sepuluh hari yang lalu, saat dalam proses dan belum setinggi ini. Pembangunan sempat dihentikan oleh Pak Camat. Namun selang beberapa hari, pembangunan dilanjutkan. Dan saat saya tanya pekerja, bilangnya disuruh Pak Camat," ujar Ketua RT 1 RW 10 Perumahan Green Village, Muhammad Syamsul Arifin.