JATIMTIMES- Deddy Firmansyah, anggota Komisi D DPRD Lumajang masuk kategori salah seorang pemuda insiparif di Lumajang dalam sebuah survei di media sosial. Deddy mengaku banyak mendapat saudara dan teman baru dari hobinya merawat burung berkicau.
Baginya para pencinta burung berkicau adalah aset yang bisa mengangkat perekonomian. Tidak hanya itu, menurutnya penggemar burung berkicau perlu mendapat apresiasi karena mereka telah melakukan kegiatan pelestarian dengan melakukan penangkaran dan penyelamatan satwa.
Baca Juga : Kapolres Lumajang Pastikan Proses Hukum kepada Hadfana Firdaus Jalan Terus
Lelaki muda kelahiran tahun 1989 ini mulai tertarik dengan burung berkicau sejak tahun 2016, setelah menerima warisan burung dari almarhum kakak pertamanya yang seorang dokter di Puskesamas Penanggal.
Setiap pagi Deddy datang ke rumah kakaknya untuk sarapan bersama sehingga ia tahu kebiasaan kakaknya sebelum berangkat kerja.
“Setiap pagi kakak saya itu merawat burung kenari dengan penuh kasih sayang, ada kedamaian di hatinya,” ujar Deddy.
Kakaknya tersebut suatu ketika menyampaikan agar Deddy merawat burung kesayangannya. Deddy hanya mengiyakan saja ujaran kakaknya namun ia tidak membawa pulang burung itu.
Suatu hari kakaknya tersebut meninggal dunia dan Dedy baru teringat dan sadar bahwa ia telah mendapat amanat untuk merawat burung kenari kesayangan kakaknya. Tanpa pikir panjang Deddy akhirnya membawa pulang burung kenari itu.
Masalah muncul ketika Deddy tidak paham dengan cara merawat burung kenari. Ia pun mencari tahu kepada teman-temannya penyuka burung. Selain itu ia juga mencari tahu di internet.
“Saat saya Searching akhirnya saya tahu bahwa ternyata burung kenari bisa dikompetisikan dan peminatnya banyak,” kenangnya.
Baca Juga : Kepada Bupati Lumajang, Hadfana Firdaus Akui Pernah Mondok di Ponpes Ngruki Solo
Pertama kali Deddy melihat kontes burung kenari mulai tertarik dan akhirnya ia pun dengan percaya diri mengikutkan burung kenarinya kontes. Pertama ikut ia gagal karena ia tidak paham sehingga kandang burung seadanya dibiarkan kotor.
“Kedua kalinya saya ikut kontes dengan kandang burung yang bagus dan burung sudah terlihat cantik, akhirnya saya juara keempat,” tuturnya.
Meski begitu Deddy mengaku senangnya tidak terkira dan bahkan menjadi kebanggaannya bisa mendapat kejuaraan. “Padahal hanya dapat secarik kertas dan hadiah uang 20 ribu rupiah,” ujarnya.
Sejak saat itulah Deddy semakin suka dengan burung berkicau, kini ia penasehat Pelestari Burung Indonesia (PBI) Lumajang dan ia juga menjadi Ketua pengelola Gantangan Burung Lumajang.
Melalui kemerduan kicau burung inilah, Deddy Firmansyah berupaya mengenalkan eksotika Lumajang dengan beberapa kali menggelar event lomba kicau burung. Lomba kicau burung yang digelarnya diikuti oleh peserta dari Jawa dan Bali.