JATIMTIMES- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan menggelar pasar murah di empat kecamatan dan menyiapkan 5.000 liter minyak goreng pada Senin (24/01/2022) mendatang.
Menurut Nanin Oktaviantie, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, pasar murah direncakan dilaksanakan di empat kecamatan. Kecamatan Banyuwangi pasar murah digelar pukul 08.00 s/d 09.00 WIB. Selanjutnya di wilayah Kecamatan Kabat pukul 10.00 s/d 11.00 WIB. Kemudian untuk Kecamatan Singojuruh dan Kecamatan Genteng digelar pada pukul 12.00 s/d 13.00 WIB dan pukul 14.00 s/d 15.00 WIB.
Baca Juga : Permintaan Evakuasi Meningkat, Damkar Kabupaten Malang Harap Ada CSR Mobil Resque
"Kegiatan yang digelar ini dipelopori oleh Dinas Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dilaksanakan hampir di seluruh wilayah kabupaten/kota, termasuk di Banyuwangi," jelas Nanin saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp (WA) pada Jumat (21/01/2022).
Menurut dia, operasi pasar yang digelar fokus pada pendistribusian minyak goreng kemasan dan dijual dengan harga sesuai instruksi pemerintah pusat Rp 14 ribu dan untuk wilayah Banyuwangi mendapatkan jatah lima ribu liter.
Dalam gelaran operasi pasar murah setiap warga masyarakat maksimal hanya boleh membeli 2 liter minyak goreng dengan syarat membawa fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas lain sebagai persyaratan administrasi.
Dia menuturkan pihaknya mengimbau bagi masyrakat apabila dalam pasar murah yang digelar tidak kebagian agar tetap tenang dan tidak perlu panik. Karena pemerintah daerah mendapatkan jaminan dari pemerintah provinsi terkait ketersediaan/ stok minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Baca Juga : Inilah Video Detik-Detik Pembongkaran Botol Sabun Cair yang Berisi Sabu di Lapas Tulungagung
Nanin menuturkan mulai 19 Januari 2022 lalu, sejumlah toko dan minimart di wilayah Banyuwangi sudah menyesuaikan harga sesuai dengan yang diinstruksikan oleh pemerintah. Selain itu Dinas Koperasi juga menerjunkan tim pemantau yang turun di lapangan untuk melakukan sosialisasi mengenai adanya penyesuaian harga tersebut.
"Apabila nantinya ditemukan ada pihak yang masih menjual dengan harga yang tidak sesuai dengan instruksi atau menjual dengan harga lebih dari Rp 14 ribu per liter maka akan diberikan tindakan atau sanksi tersendiri," pungasnya.
