JATIMTIMES - Kemampuan menyerap anggaran pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kabupaten Trenggalek tidak perlu diragukan lagi. Bahkan saking cepatnya, Pemkab Trenggalek jadi rujukan Pemerintah Provinsi Gorontalo sebagai tempat studi banding.
"Hari ini kita kedatangan tamu dari Pemprov Gorontalo. Beliau melakukan studi banding terkait delivery project pembangunan yang bersumber dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ungkap Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin usai terima tamunya di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga : Dinsos Tuban Tegas Sanksi Pendamping dan Coret Puluhan ASN Penerima Bansos Kemensos
Dijelaskan Bupati Trenggalek bahwa Pemprov Gorontalo datang ke Trenggalek hendak mengadopsi upaya percepatan penyerapan anggaran PEN. Pihaknya juga menjelaskan bahwa Pemprov Gorontalo memiliki nilai pinjaman PEN yang hampir sama dengan Trenggalek.
"Jadi beliau sekarang, ingin meninjau rumah sakit. Kita berterima kasih apa yang kita lakukan di Trenggalek ini ternyata menjadi rujukan Pemerintah Provinsi Gorontalo," lanjut Arifin.
Pria yang akrab disapa Gus Ipin ini juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Gorontalo yang sudah berkunjung ke Trenggalek. Pihaknya juga menambahkan bahwa minggu depan akan ada kunjungan serupa, yakni dari Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
"Terima kasih atas sharing pengalamannya kali ini, semoga kegiatan ini bisa membantu masyarakat, khususnya dalam hal penanganan kesehatan. Minggu depan ini, Trenggalek juga akan kedatangan tamu lagi. Mereka ke sini juga untuk studi banding terkait PEN," pungkasnya.
Sementara itu, Asisten Pembangunan Sekda Provinsi Gorontalo, Sutan Rusdi bahwa kedatangannya ke Trenggalek untuk melakukan studi tiru penyerapan anggaran PEN. Pihaknya juga menegaskan kenapa memilih Trenggalek karena besaran pinjaman hampir sama.
"Alokasi PEN di Gorontalo sendiri hampir sama dengan Trenggalek yakni Rp 150 miliar. 105 miliar untuk bangunan fisik, sementara sisanya kita gunakan untuk pengadaan alat-alat kesehatan penunjang rumah sakit," tutut Sutan.
Baca Juga : Pemerintah Kembangkan Teknologi Industri Kesehatan, Dukung Kemandirian Nasional
Pihaknya juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kecepatan pembangunan yang ada di Trenggalek. Menurutnya pembangunan di Trenggalek bisa dilakukan lebih cepat dari waktu biasanya. Hal itu penting mengingat PEN memiliki batas waktu.
"Yang ingin kita lihat dari Trenggalek, di sisi kecepatan waktu eksekusi PEN itu sendiri. Karena pinjaman ini punya batas waktu hingga Desember. Sedangkan Trenggalek bisa 6 bulan kontrak dan pembangunan lebih cepat dilakukan. Ini salah satu sebab kita melakukan studi banding ke sini," jelasnya.
Dalam kesempatan kali ini Asisten Pembangunan Sekda Provinsi Gorontalo, juga berkesempatan mengunjungi progres pembangunan ruang isolasi Covid-19 dan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Soedomo Trenggalek.
"Ternyata pembangunan di Trenggalek bisa berjalan cepat karena menggunakan metode perencanaan yang digabung jadi satu kontraktor atau biasa disebut Rancang Bangun. Ini yang akan kita aplikasikan di sana," pungkasnya.