JATIMTIMES - Operasi pasar murah minyak goreng digelar Pemprov Jatim di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Jumat (21/1/2022). Tak sampai satu jam, 150 box minyak goreng yang tersedia dalam kemasan 1 liter dan 2 liter ludes.
Sejak pukul 08.00 WIB, masyarakat telah antre dengan tertib di Kantor PCNU Kota Malang. Meskipun operasi pasar murah minyak goreng baru dibuka pukul 10.00 WIB, masyarakat terus berdatangan. Begitu operasi pasar dimulai, masyarakat langsung antre untuk membeli minyak goreng yang diawasi oleh petugas. Masyarakat yang datang sekitar pukul 11.00 WIB pun harus gigit jari lantaran minyak goreng yang disediakan telah habis.
Baca Juga : Didukung 25 Suara DPC, Bayu Airlangga Siap Nakhodai Partai Demokrat Jawa Timur Periode 2022-2027
Dalam operasi pasar minyak goreng tersebut, kemasan minyak goreng dua liter dijual dengan harga Rp 25 ribu. Sedangkan untuk kemasan minyak goreng 1 liter dijual dengan harga Rp 12.500,. Harga tersebut merupakan subsidi yang diberikan pemerintah, di mana lebih murah dari harga dipasaran yang mencapai Rp 28 ribu untuk kemasan minyak goreng dua liter.
Ketua PCNU Kota Malang Isroqunnajah menyampaikan, jika setiap orang hanya diperkenankan untuk membeli maksimal dua liter minyak goreng. Hal ini tentunya agar terjadi pemerataan akan kebutuhan minyak goreng di masyarakat.
"Setiap warga hanya boleh membeli maksimal dua liter minyak goreng. Ada 150 box, tapi saya belum tahu setiap box isinya berapa," tuturnya.
Antusias masyarakat yang mengantre, tentunya merupakan tanda jika masyarakat benar-benar membutuhkan minyak goreng. Karena itu, bantuan ini tentunya sangat bermanfaat untuk masyarakat Kota Malang.
"Ini untuk umum, meskipun perbandingan harganya tidak jauh dari yang di pasar, tapi masyarakat antusias. Mereka datang ke sini dengan langsung membawa KTP," tutup pria yang akrab disapa Gus Is ini.
Baca Juga : Monitoring Harga Minyak, Khofifah: Selama Enam Bulan ke Depan Harga Tetap Standar dan Stok Aman
Sementara itu, salah satu warga yang antre yakni Srianah tak sempat mendapat minyak goreng murah. Ia terpaksa harus pulang dengan tangan kosong. "Belum dapat mas, karena telat datangnya. Sudah banyak yang antre. Harapannya ya nanti ada pasar murah lagi," tuturnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambahkan, dengan langkah yang dilakukan ini pihaknya berharap pedagang-pedagang makanan yang mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng bisa terbantu.
"Saya rasa ini bagian dari pelayanan kita kepada masyarakat, supaya daya beli masyarakat makin membaik. Kita berharap pedagang ultra mikro dan pedagang mikro, pedagang gorengan itu Insya Allah akan tersupport dengan program seperti ini," pungkasnya.