free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Lahar Dingin Semeru Masih Sering Terjadi, BPBD Minta Warga Waspada

Penulis : Asmadi - Editor : Moch. R. Abdul Fatah

20 - Jan - 2022, 01:45

Placeholder
Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi (Foto : Asmadi / JatimTIMES)

JATIMTIMES - Lahar dingin Gunung Semeru yang mengalir di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di lereng Semeru sering meningkat yang dipicu oleh hujan deras.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, masyarakat diharapkan patuh terhadap himbauan-himbauan yang dikeluarkan olehBPBD Lumajang. Namun tetap berharap masyarakat tidak panik. 

Baca Juga : Kota Malang Bertahan di PPKM Level 2, Sistem Kerja WFH Belum Diputuskan 

 

"Tetapi kita harapkan masyarakat tidak panik, jika mendapatkan informasi dari medsos, pesan singkat ataupun group WA. Silahkan dikonfirmasi lebih dulu ke intansi terkait, kalau di BPBD Lumajang bisa menghubungi Pusdalop," kata Patria Dwi Hastiadi.

Patria Dwi Hastiada menjelaskan, saat ini petugas dan relawan terus memantau aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru secara berkala. Ini dilakukan karena masih ada kekhawatiran banjir lahar dingin tersebut meluap ke permukiman warga, karena pada sore hari hujannya sering turun hujan dengan instsitas tinggi. 

"Setiap sore turun hujan sehingga terjadi banjir lahar dingin Gunung Semeru, namun terus kita pantau," ujarnya.

Patria juga mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan, apalagi sat turun hujan. 

Baca Juga : UMKM jadi Salah Satu Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Masa Pandemi Covid-19 

 

"Sejauh ini Gunung Semeru masih berstatus level III atau siaga. Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 KM dari puncak pusat letusan," ujarnya.

Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi DAS Semeru di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Asmadi

Editor

Moch. R. Abdul Fatah