JATIMTIMES - Tibet merupakan salah 1 negara yang paling menarik dan menyimpang banyak hal-hal unik dan misterius. Kawasan otonomi yang merupakan pembatas antara Nepal, India, Bhutan, serta China ini membuat banyak orang penasaran.
Berikut hal-hal unik serta tak lazim yang ada di negara Tibet, dikutip melalui video kanal YouTube Daftar5:
1. Tenda Putih
Baca Juga : Lawan PSIS Semarang Seluruh Pemain Asing Arema FC Tak Main, Kena Covid-19?
Tibet memang adalah negara yang sentimental dan memiliki banyak misteri. Tapi meski beberapa misteri sudah dipecahkan satu per satu, masih banyak hal yang membuat orang penasaran.
Salah satunya adalah misteri tenda putih. Ketika di Tibet, belum sah rasanya jika belum mampir ke istana Potala.
Istana Potala merupakan bangunan di Kota Lhasa yang banyak diziarahi orang-orang. Namun sebelum sampai ke istana tersebut, pengunjung akan menemukan banyak tenda-tenda putih di padang rumput yang mana di tengah-tengahnya terdapat beberapa tenda putih.
Tenda-tenda itu terlihat menarik karena sangat kontras dengan warna padang rumput yang hijau segar. Tapi ternyata sebagai turis kita tidak boleh sembarangan mampir apalagi masuk ke tenda tersebut.
Karena tenda-tenda tersebut, adalah milik warga lokal yang ingin mempertahankan kebiasaan orang Tibet untuk tinggal di tenda. Alasan pendirian di tenda-tenda di dekat kota Lhasa itu karena bisa didirikan tidak jauh dari kota dan dekat dengan jalur lalu lintas.
Selain di area itu, mereka juga suka membangun tenda area Pastoral, di mana lingkungannya lebih sadar dan sangat cocok dipakai dengan kehidupan jangka panjang.
2. Wanita Jongkok
Ketika berwisata ke Tibet, terutama saat berpetualang melewati padang rumput di jalur Sisuan Tibet Hawei kamu mungkin ingin beristirahat sejenak sambil mengagumi pesona alam Tibet yang sangat menawan.
Tapi, saat sedang menikmati pemandangan, kamu mungkin akan bertemu dengan seorang gadis yang tiba-tiba saja berjongkok di atas tanah di salah 1 sudut padang rumput itu. Namun ternyata, hal itu adalah pemandangan yang biasa bagi masyarakat Tibet.
Para gadis seperti yang sembunyi di balik rerumputan itu ternyata sedang buang hajat. Jadi, jangan pernah sekali-kali mendekati mereka saat melihat mereka berjongkok.
Hal ini memang terlihat aneh bagi sebagian orang. Tapi memang masyarakat Tibet tidak memiliki toilet, sehingga mereka lebih suka membuang air besar maupun air kecil di tengah-tengah alam bebas.
Jadi jika ada anggota masyarakat tibet yang memiliki toilet, mereka justru dilihat aneh oleh masyarakat lainnya. Bahkan yang membuat banyak turis mengerutkan dahi adalah para perempuan Tibet bisa saja langsung berjongkok di salah 1 sisi jalan raya dan membuang hajat mereka. Padahal saat itu banyak orang yang berlalu lalang.
3. Pesawat dilarang melintas
Baca Juga : Danramil Bungah Ajak Pelajar SMK Jaga Kedisiplinan
Di area Tibet, memang tidak pernah sekalipun pesawat yang melintas. Karena, sejatinya tidak ada satu pun pesawat yang boleh melintasi kawasan Tibet yang menjadi wilayah pegunungan Himalaya.
Salah 1 alasannya adalah karena Tibet dikenal sebagai dataran tertinggi di dunia dan memiliki wilayah sangat luas yaitu 2 juta 500 ribu km per segi. Sedangkan untuk tingginya sendiri, 4 ribu hingga 5 ribu meter di permukaan laut.
Untuk di wilayah gunungnya sendiri mencapai 8 ribu m di atas permukaan laut, karena ketinggiannya inilah tidak ada pesawat yang boleh melintas. Alasannya karena ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan.
Seperti jumlah oksigen yang harus dicukupi untuk situasi gawat darurat. Jika dalam keadaan darurat penumpang memiliki oksigen darurat yang bisa dihirup selama 10 hingga 2 menit dan pada saat itu, pesawat harus turun di ketinggian 3.048 meter di udara untuk bisa bernapas kembali dengan normal.
Masalahnya, di Tibet dataran tingginya saja sudah di atas 3.048 meter, sehingga stok oksigen di udara tidak mencukupi untuk dihirup. Selain itu, area ini akan membuat pesawat sangat riskan karena udara di pegunungan memiliki arah angin tegak lurus yang kuat, sehingga membuat pesawat ada dalam kondisi bahaya.
4. Budaya Poliandri
Poliandri sudah membudaya di tengah masyarakat Tibet. Normalnya kondisi keluarga akan harmonis jika keluarga tersebut menganut sistem monoandri atau 1 orang memiliki 1 orang pasangan, jika dibandingkan dengan keluarga yang menganut sistem poliandri maupun poligami.
Untuk kasus poliandri sendiri, kini sudah menjadi budaya di tengah masyarakat Tibet, Sehingga sebagai wanita yang menikah dengan lebih 1 pria mengharuskannya untuk berlaku adil dalam mengurus keperluan suami-suaminya, kesehatan mereka, serta hubungan intim dengan masing-masing suami.
Sebaliknya, para suami dari wanita Tibet yang menganut poliandri harus bekerja sama untuk memenuhi nafkah keluarga dan saling menghormati. Mereka juga bekerja sama dalam menjaga istri mereka.
Untuk mempraktikkan poliandri, wanita Tibet tetap harus menghormati suaminya dan harus ada persetujuan di segala aspek rumah tangga di kehidupan mereka. Jadi meski dipersunting banyak pria, wanita Tibet tetap tidak bisa melakukan segala hal sesukanya.
Sehingga hal itu bisa meminimalisir kemungkinan adanya perang dingin, pengkhianatan, kecemburuan hingga perpisahan. Hal ini dikarenakan masyarakat Tibet, memang sudah biasa menjunjung tinggi kasetaraan serta keadilan antara pria dan wanita.