MALANGTIMES - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Timur yang dinanti-nanti para kader kini sudah di depan mata. Musda ke-6 DPD Demokrat Jatim ini resmi akan digelar pada Kamis (20/1/2022) di Hotel Shangri-La Surabaya.
Menariknya, dua kandidat kuat nahkoda Demokrat Jatim lima tahun ke depan yakni Plt Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak dan Plt Sekretaris DPD Demokrat Jatim Bayu Airlangga sama-sama mengklaim mendapat dukungan dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) di seluruh Jatim.
Baca Juga : Dosen Polinema Tegaskan Persoalan Studi S3 Luar Negeri Clear
Namun demikian, data dukungan dari masing-masing DPC terhadap dua kandidat ini masih sebatas klaim dari masing-masing kubu.
Emil Elestianto Dardak mengklaim sudah mendapat dukungan 12 DPC, sementara Bayu Airlangga mengklaim sudah mendapat dukungan mayoritas yakni 30 DPC di Jawa Timur. Jumlah DPC Partai Demokrat seluruh Jatim yang notabene pemilik hak suara berjumlah 38.
Sesuai AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) Partai Demokrat, kandidat bisa mencalonkan diri dalam Musda jika memiliki sekurang-kurangnya 20 persen dukungan dari total hak pilih.
Di sisi lain, Bayu Airlangga secara resmi sudah mendaftar diri sebagai calon Ketua DPD Demokrat Jawa Timur ke DPP pada 21 Oktober 2021 lalu dengan membawa 30 dukungan DPC yang dibubuhi tanda tangan bermaterai.
Menanggapi dinamika politik ini, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Malang Ir Ghufron Marzuqi mengatakan klaim para kandidat telah mendapat dukungan dari masing-masing DPC tersebut merupakan hal yang lumrah.
Hanya saja, agar dukungan dari DPC tidak hanya berdasarkan klaim dari masing-masing kandidat, dia usul agar datanya dibuka di forum Musda nanti.
“Saya kira ini akan lebih fair karena Ketua Umum Demokrat Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun sangat menghargai aspirasi dari kadernya di bawah. Karena ini partai besar maka seluruh proses politiknya juga harus elegan dan benar-benar demokratis,” beber Ghufron.
Baca Juga : 11 Perempuan Masuk Struktural PBNU, Ketua GPNU: Jadi Boleh Dong Libatkan Laki-laki dalam Muslimat
Menurutnya, Demokrat Jawa Timur ke depan butuh pemimpin yang visioner, kuat dan memiliki basis yang kuat di masing-masing DPC.
“Momentum Pemilu 2024 harus dipersiapkan secara matang agar jargon Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat benar-benar nyata di masyarakat. Untuk misi mulia itu butuh seorang nahkoda yang benar-benar kuat, mengakar dan berbaur dengan rakyat bawah,” tegasnya.
Namun demikian, yang terpenting, lanjut Ghufron, DPD Demokrat Jawa Timur harus segera memiliki pemimpin yang definitif sehingga gerak dan langkah partai akan jauh lebih baik, terukur dan sistematis.
“Kami sangat mendukung Musda ini segera digelar dan menghasilkan pemimpin Demokrat Jawa Timur yang mewakili aspirasi dan keinginan seluruh DPC yang ada,” pungkasnya.
