JATIMTIMES - Ketika mengadakan kunjungan ke kawasan relokasi bagi pengungsi erupsi Semeru, Wapres KH. Ma'ruf Amin berharap pada hari raya Idul Fitri mendatang para pengungsi sudah bisa menempati tempat relokasi dengan rumah Hunian Sementara (Huntara) yang saat ini sudah mulai dibangun.
Wapres KH. Makruf Amin yang Desember lalu batal datang ke Lumajang, pada hari ini Jumat (14/1) melihat langsung proses pembangunan Huntara di desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Lumajang.
Baca Juga : Jika Pria Dapat Bidadari di Surga, Ini yang Didapatkan Wanita di Surga
"Mudah-mudahan pada hari raya yang akan datang, para pengunsi sudah bisa menempati Huntara yang disediakan. Walaupun Huntara, namun fasilitasnya sudah cukup lengkap," kata Wapres kepada perwakilan pengungsi yang hadir di kawasan relokasi pengungsi Semeru di desa Sumbermujur kecamatanm Candipuro Lumajang.
Kehadiran Wapres di Lumajang disambut oleh Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang memberikan penjelasan kepada Wapres seluruh rencana pembangunan Huntara bagi para pengungsi erupsi Semeriu.
Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq, atau yang akrab dipanggil Cak Thoriq menjelaskan bahwa konsep huntara sampai dengan hunian tetap tidak akan merubah tempat warga dalam satu dusun.
"Huntara ini akan dibagi menjadi beberapa dusun. Dan warga satu dusun akan tetap tinggal dalam satu dusun di kawasan relokasi, sehingga kehidupan bertetangga seperti sebelum erupsi Semeru tetap terjaga," kata Cak Thoriq.
Sebagaimana ditulis media ini sebelumnya, huntara di kawasan relokasi Sumbermujur kecamatan Candipuro akan dibangun dengan ukuran 6x4,8 meter masing-masing diatas tanah seluas 10x8 meter.
Baca Juga : Pria Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru Ditangkap di Bantul
"Sekarang masih Huntara, ditempat ini pula nantinya akan dibangun rumah hunian tetap, sehingga pengungsi tidak harus pindah rumah, karena rumah permanen tersebut akan dibangun ditempat yang sama," kata Cak Thoriq.
Sementara itu Wapres KH. Ma'ruf Amin yang sempat melihat dan masuk ke sebuah huntara yang sudah selesai dibangun, menilai huntara tersebut layak ditempati untuk sementara, sebelum pemerintah membangun hunian tetap untuk pengungsi Semeru.
