JATIMTIMES - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus berupaya meneguhkan sikap nasionalisme para mahasiswa guna menjaga ideologi bangsa dan menghadapi Era Society 5.0. Hal itu salah satunya dilakukan Unikama melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikama yang menghelat Seminar Kebangsaan "Meneguhkan Sikap Nasionalisme Demi Menjaga Ideologi Bangsa dalam Menghadapi Era Society 5.0".
Dalam seminar kebangsaan itu, hadir Wali Kota Malang Sutiaji dan juga Kapolresta Malang Kota yang diwakili oleh Kasat Intel Kompol Afner Nixon Bernandus Pangaribuan, serta terdapat beberapa pemateri lainnya.
Rektor Unikama Dr Pieter Sahertian menjelaskan, kepedulian dari kalangan mahasiswa dalam menjaga sikap nasionalisme dan meneguhkan ideologi bangsa tentunya sangat dibutuhkan. Sebab, dari merekalah keberlanjutan bangsa ke depan ditentukan.
Inisiatif ini, menurutnya patut diapresiasi setinggi-tingginya. Sebab biasanya seminar semacam ini justru muncul dari instansi-instansi atau lembaga yang terkait bagaimana membuat wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila tetap menggelora.
"Ini sangat bagus, saya apresiasi. Begitu bebasnya pola pikir dan hal lainnya yang berkembang harus difilter. Pancasila bukan hanya jadi living ideologi, tapi juga working ideologi, harus dikerjakan. Ini yang jadi PR besar mahasiswa. Karena siapa lagi yang akan melanjutkan kalau bukan dari penerus bangsa. Ini menjadi harapan kita semua,"paparnya.
Dalam seminar kebangsaan itu, Wali Kota Malang Sutiaji yang turut menjadi keynote speaker menyampaikan, jika saat ini ideologi Pancasila sudah tidak perlu dibicarakan. Pancasila saat ini sudah merupakan sesuatu yang final. Saat ini, adalah bagaimana dalam implementasi dari ideologi tersebut.
"Hal ini sebuah keharusan dan keniscayaan," tuturnya.
Perlu memperkuat wawasan kebangsaan, di mana bukan mengaku dengan paling nasionalis, tapi merangkul dengan keteladan nilai pancasilais. Selain itu, perlu untuk manfaatkan teknologi utamanya dalam mensyiarkan kebaikan.
"Mari berhenti terjebak dalam kegaduhan masalah dan beralih menuju society 5.0 yang makin bijak dan penuh solusi," paparnya.
Baca Juga : Beri Kejutan, Wali Kota Ning Ita Pimpin Apel di Dinas Pekerjaan Umum, Ingatkan Kawal Proyek Rp 101 Miliar
Keseimbangan membangun karakter dan skill penguasaan pengetahuan menjadi kunci lahirnya generasi emas yang tidak hanya berilmu tapi juga berakhlak. Terdapat 18 nilai karakter yang harus dimiliki, seperti religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai dan yang lainnya.
"Yang jadi kunci kesuksesan adalah memiliki bekal literasi dan kemandirian, tangguh ideologi maupun karakter. Termasuk mengawal kedaulatan bangsa. Selain itu bekali diri dengan kapasitas teknis yang dibutuhkan di era digital," pungkasnya.