JATIMTIMES - Kisah Dilan dan Milea memang terjadi di dunia fiksi. Namun, cerita yang mirip seperti Dilan dan Milea ini rupanya juga ada. Tepatnya di Kota Mojokerto.
Pasangan Wali Kota Ita Puspitasari dengan suaminya, Supriyadi Karima Syaiful, pergi berkeliling jalan dengan menggunakan sepeda motor. Sama seperti dalam kisah Dilan dan Milea.
Baca Juga : 185 Pelanggar Lalin Ditindak, Total Denda Tilang Capai Rp 15 Juta
Hari Jumat sudah merupakan kegiatan rutin Ning Ita -sapaan akrab wali kota- yang ditemani suami dalam berkeliling kota. Tujuannya untuk menyapa dan memberi bantuan kepada warga.
Pada Jumat (7/1) hari ini, misalnya, Ning Ita awalnya mendatangi SDN Wates 2 di Jalan Kamboja No 4. Di sana dia memberikan bantuan kacamata sebanyak 46 kepada para siswa yang penglihatannya agak terganggu.
Setelah itu, Ning Ita lanjut menyapa warga yang sedari awal menunggunya di area luar sekolah. Di luar tersebut, Ita juga membagi-bagikan masker, hand sanitizer serta sabun cair kepada warga. "Ayo sini yang belum dapat," ujar Ning Ita agar warga mendekat dan tak malu mengambil bingkisan.
Setelah itu, dengan masih ditemani suaminya, Ning Ita mengunjungi KWT Mawar yang ada di Jalan Mawar. Di sana Ning Ita membagikan polybag serta bibit kepada warga.
Di tempat ketiga, Ning Ita menemui warga yang juga pelaku UMKM. Saat itu dia membagikan sertifikat NIB (nomor induk berusaha) serta juga memberikan bantuan sembako.
Baca Juga : Pilkades Serentak Digelar di 5 Desa Kota Batu, Anggarkan Rp 390 Juta
Saat itu Ning Ita menyampaikan mengapa pelaku UMKM harus terdaftar. "Karena kalau ada program dari pemerintah, kami memiliki data riil. Jadi, tidak sampai orang tertentu saja yang dapat. Diberikan karena saudaranya ada yang RT, RW dan lurah," ujarnya.
Menurut wali kota, warga yang juga pelaku UMKM di Kota Mojokerto ada sekitar 21 ribu. Dan semuanya saat ini sedang diusahakan agar mendapat legalitas izin. "Semoga ekonomi kita bangkit," imbuh dia.
Usai dari situ Ning Ita juga menyempatkan diri mengunjungi rumah Kasmiyati di Jalan Muria Raya, Gang Cempaka III. Itu dalam program bantuan bedah rumah. Pasalnya, Kasmiyati yang sudah berusia lanjut ini merupakan warga tidak mampu yang tinggal di rumah dalam kondisi banyak genteng yang bocor.