free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Kerap Dikunjungi Peziarah saat Awal Tahun, Berikut 5 Ritual Pesugihan di Gunung Kawi yang Fenomenal

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

06 - Jan - 2022, 16:14

Placeholder
Gunung Kawi (Foto: IdeTrips)

JATIMTIMES - Praktik pesugihan hingga kini masih kerap terjadi di beberapa daerah. Salah 1 tempat yang terkenal dengan pesugihannya yakni Gunung Kawi

Gunung Kawi merupakan gunung yang terletak di sebelah barat daya Kabupaten Malang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar Jawa Timur. Praktik pesugihan di Gunung Kawi ini dipercaya suatu cara bersekutu dengan jin untuk mendapat kekayaan.

Baca Juga : Doa-Doa Agar Dimudahkan Rezeki dan Segala Urusan

Gunung tersebut sangat tersohor dengan ritual pesugihannya. Peziarah biasanya akan datang ke Gunung Kawi pada awal tahun untuk mencari ritual pesugihan yang cocok dengannya.

Pesugihan Gunung Kawi ini tentu tidaklah gratis. Ada tumbal dan berbagai syarat yang harus dilakukan oleh pelaku sebagai ganti kekayaan yang didapatkan. 

Melansir melalui kanal YouTube Hikayat Leluhur, Kamis (6/1/2022), berikut 5 ritual pesugihan Gunung Kawi yang sangat fenomenal di Indonesia:

1. Ritual tapabrata

Pelaku ritual pesugihan Gunung Kawi harus melakukan tapa brata di bawah pohon Dewandaru. Pohon Dewandaru ini dianggap keramat oleh para peziarah dan pelaku pesugihan Gunung Kawi. 
Tak sembarang orang yang bisa mengambil daun, ranting, maupun buah dari pohon mistis tersebut. Sebelum melakukan ritual tapa brata, pelaku pesugihan diwajibkan untuk mandi suci yang dipimpin seorang juru kunci.

Pada saat melakukan pertapaan, pelaku pesugihan harus duduk di atas selembar daun pisang. Ia tidak boleh tertidur, makan, atau minum selama 3 hari berturut-turut.

2. Dilakukan di hari baik

Ritual pesugihan Gunung Kawi tidak dilakukan sembarang hari. Ritual pesugihan ini harus dilakukan pada hari-hari tertentu seperti Jumat Legi tanggal 12 dan 20 setiap kalender Jawa.

Kedua hari itu dipilih untuk ritual pesugihan karena dipercaya khodam pesugihan akan keluar pada hari-hari tersebut. Gunung Kawi pada hari-hari tertentu itu sangatlah ramai, banyak kios yang berdiri di sekitar pintu masuk. 

Namun, kesan mistis Gunung Kawi pun akan sirna saat melihat kegiatan jual beli hingga kirab atau festival yang sering diadakan di lokasi tersebut. 

3. Kontrak pesugihan yang harus disepakati

Baca Juga : Bupati Ipuk Fiestiandani Janji Muluskan Jalan di Banyak Titik

Mitos yang juga berkembang di tengah masyarakat yakni, saat melakukan ritual pesugihan Gunung Kawi, peziarah akan melakukan kontrak mati dengan penguasa gaib Gunung Kawi.

Kontrak itu akan berlaku sampai pelaku pesugihan meninggal dunia.

4. Daun Dewandaru akan gugur

Setelah melakukan serangkaian ritual pesugihan, pelaku pesugihan akan mendapat daun Dewandaru yang gugur tepat di atas tubuhnya. Menurut juru kunci, jika daun Dewandaru itu jatuh maka pertapaan telah selesai dan ritual diterima oleh penunggu gaib Gunung Kawi.

5. Menyimpan daun di bantal tidur

Daun Dewandaru yang didapatkan harus disimpan dalam bantal dan jangan hilang. Konon, setelah melalui serangkaian ritual pesugihan ini, pelaku akan mendapat kekayaan dalam waktu singkat.

Setelah terjadi peningkatan ekonomi, pelaku pesugihan diwajibkan untuk menyerahkan tumbal nyawa yang masih ada hubungan keluarga. Pelaku pesugihan tentu harus merelakannya untuk dijadikan pesuruh gaib di Gunung Kawi.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya