JATIMTIMES - Saat ini sudah banyak warga Surabaya yang menjadi pelanggan Perusahaan Gas Negara (PGN). Namun akhir-akhir ini timbul masalah berkaitan dengan tingginya nilai tagihan yang melebihi batas kewajaran, sehingga ini dikeluhkan.
Mahalnya gas negara ini dirasa beberapa perajin lontong di Surabaya, Jawa Timur. Kebetulan mereka menjadi pelanggan Perusahaan Gas Negara (PGN).
Baca Juga : Laju Inflasi Indonesia 2021 Terkendali Rendah dan Stabil, Prasyarat Pertumbuhan Ekonomi Berkesinambungan
Nilai tagihan yang diterima oleh para pengrajin lontong yang tinggal di Kampung Lontong, Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Surabaya itu sangat beragam. Mulai dari sebesar Rp 15 juta hingga Rp 21 juta.
Menindaklanjuti hal ini, Wakil Wali Kota Surabaya Armaji memanggil pihak PGN, pengrajin lontong dan OPD terkait.
"Masuknya jaringan gas bumi PGN di Kota Surabaya spiritnya adalah membantu masyarakat supaya lebih ekonomis, saat itu era Pak Bambang DH," ungkap Cak Ji sapaan akrab Armuji.
Dirinya menyampaikan agar PGN dapat memberikan kebijakan khusus kepada warga Kampung Lontong. Bisa berupa penerapan tarif khusus UMKM atau menjadikan Kampung Lontong binaan PGN. Sehingga operasional pengrajin bisa tetap berjalan.
"Yang perlu digarisbawahi mereka itu warga masyarakat berpenghasilan rendah, pengrajin kecil jadi kita harap PGN bisa memberikan perhatian khusus," tegas Armuji.
Arief Nurrachman Area Head Manager PGN Surabaya menyampaikan terkait jaminan bisa dilakukan cicilan sebanyak enam kali. Serta saat ini pengrajin lontong masih masuk kategori rumah tangga dan diharapkan pindah ke kategori pelaku usaha kecil.
Baca Juga : Rayuan Maut Wanita Kediri Berhasil Gondol 2 Sepeda Motor, Ini Akhirnya
Sementara itu Joko Prasektyo perwakilan paguyuban pengrajin lontong menyampaikan keberatan warga terkait dengan jaminan dan penerapan tarif rumah tangga.
"Sejak awal kan tahu bahwa di sini pengrajin lontong kok diterapkan kategori rumah tangga. Harusnya langsung dipindah ke kategori pelaku usaha mikro tanpa harus migrasi lagi," ungkap Joko Prasektyo.
Kembali Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta agar PGN Surabaya segera melaporkan ke PGN Pusat mengenai kejadian di Kota Surabaya. Ia juga menghimbau agar PGN bisa selaras dengan pemerintah kota Surabaya untuk upaya pemulihan ekonomi.