JATIMTIMES - Kepolisian Resort (Polres) Blitar Kota terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya siswi SMAN 1 Srengat. Siswi kelas X itu mengakhiri hidupnya dengan dasi yang diikatkan di plang papan kelas.
Peristiwa siswi gantung diri di depan ruang kelas ini terjadi Senin 20 Desember 2021 kemarin. Korban bernama Felisia Vita Yulis, warga Desa Selokajang Kecamatan Srengat.
Baca Juga : Masa Pandemi, Begini Cara Sekolah Pelayaran Bhakti Samudera Tingkatkan Ketrampilan Instruktur Pelaut
“Kami dari kepolisian masih mendalami motif korban melakukan aksi bunuh diri,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setyawan, Selasa (21/12/2021).
Yudhi menambahkan, dari penyelidikan sementara, diduga korban melakukan aksi bunuh diri dikarenakan masalah asmara. Diduga korban melakukan aksi mengakhiri hidupnya sendiri setelah putus dengan pacarnya. "Dugaan sementara (korban) putus cinta. Tapi kami masih menyelidiki hal ini ya," imbuhnya.
Terkait dengan motif korban bunuh diri akibat putus cinta, pihak keluarga meminta kepolisian menindaklanjuti kejadian ini. Sehingga polisi masih terus melakukan serangkaian penyelidikan.
"Keluarga minta agar dugaan awal ini ditindaklanjuti. Makanya kami melakukan penyelidikan. Hasil temuan awal, ada hubungan putus cinta," kata kapolres.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa gantung diri siswi SMA di Kabupaten Blitar terjadi saat sedang ada acara keagamaan di sekolah. Korban seharusnya tidak masuk sekolah karena pihak sekolah hanya menunjuk 10 orang perwakilan kelas untuk ikut acara Maulid Nabi Muhammad. Sedangkan korban beragama non-muslim.
Baca Juga : Jelang Malam Misa Natal, Polresta Malang Kota dan Brimob Terjunkan Jibom dan K-9
Kepala sekolah SMAN 1 Srengat Sumino mengatakan, korban adalah siswi kelas sepuluh. Tidak ada yang aneh dengan korban. Dalam kesehariannya, korban juga bertingkah sewajarnya seperti murid lain di sekolahnya.
“Korban adalah siswi Kelas 10. Dalam kesehariannya, tidak ada masalah. Kesehariannya biasa saja, wajarnya siswa lain," terang Sumino.