JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Sumenep menerima lima sertifikat Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) tahun 2021 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sertifikat penetapan WBTb tahun 2021 itu diserahkan oleh Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Fauzi di Hotel Mercure Malang, pada Jumat 10 Desember 2021, malam.
Baca Juga : Keren, Dosen FH UB Ini Jadi Salah Satu Anggota Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia
Lima budaya takbenda yang mendapatkan sertifikat WBTb ialah meliputi dua jenis yaitu kuliner dan pertunjukan seni, yakni Cakee dan Kaldu Kokot. Sedangkan dari bidang pertunjukan seni ialah Musik Tong-Tong, Sintong, dan Topeng Dhalang.
Dengan didapatkannya sertifikat WBTb tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi berharap kebudayaan asli Kabupaten Sumenep bisa terus terjaga, tak sampai tergerus perubahan zaman.
Untuk itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian budaya warisan leluhur Sumenep dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu kebanggaan.
"Upaya melestarikan budaya warisan leluhur Sumenep ini bukan hanya tugas pemerintah daerah, tapi masyarakat juga perlu ikut serta untuk menghadapi berbagai kondisi perkembangan zaman," ucap Bupati Achmad Fauzi, Sabtu (11/12/2021).
Ia mengaku, ke depan Pemkab Sumenep melaui pihak terkait akan terus melakukan pendataan budaya leluhur lainnya untuk kemudian didaftarkan agar juga mendapatkan sertifikasi penetapan warisan budaya Sumenep.
Baca Juga : 6 Jenis Makanan-Minuman Alami untuk Hilangkan Bau Badan, Bisa Kurangi Produksi Keringat
"Hal ini kami lakukan sebagai salah satu wujud pengawasan dan kepedulian Pemkab terhadap keberadaan budaya Sumenep," tegasnya.
Selain menerima lima sertifikat WBTb tahun 2021, Pemkab Sumenep juga mendapat penghargaan lain dari Gubenur Jawa Timur, yakni Museum Keraton Sumenep dinobatkan sebagai terbaik ketiga katagori Daya Tarik Wisata Budaya dalam even "East Java Tourism Award 2021".
"Penghargaan ini sebagai pelecut semangat bagi Pemkab Sumenep untuk terus mengembangkan daya tarik wisata sebagai instrumen pengerek perekonomian masyarakat Sumenep ke depan," pungkas Achmad Fauzi.