JATIMTIMES - Gebyar Kopi dan Kakao Jawa Timur 2021 dengan tema "Kopi dan Kakao Jatim untuk Lokal, Nasional dan Global", berlangsung meriah dengan puluhan stand dari seluruh wilayah Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Ada 24 stand diisi dengan berbagai hilir produk kopi dan kakao dari kelompok tani di Jawa Timur.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim, Heru Tjahjono mengungkapkan, melalui kegiatan ini, tentunya menjadi salah satu upaya untuk menggeliatkan hasil kopi dan kakao di Jawa Timur mampu mengalahkan kopi-kopi dari daerah lainnya.
"Kita harus minum kopi Jatim. Tentunya agar kopi kita bisa bersaing dengan kopi yang dari luar, sehingga kopi kota lebih dikenal," jelasnya dalam pameran yang bertempat di Waroeng Tani Pan Java, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Tekan Reformasi Birokrasi Hingga Tingkat Desa, Pemkab Sampang Gelar Gathering Media dengan Desa
Pameran kopi dan kakao ini, dijelaskan Heri merupakan wahana yang memberikan inspirasi, khususnya untuk lebih menggencarkan dunia kopi dan kakao. Saat ini, dijelaskan Heru, jika ekspor kopi yang dilakukan masih sebesar 5 persen saja. Sedangkan kopi yang masuk ke tanah air sebesar 50 persen.
"Konsumsi kopi orang Indonesia sendiri baru 20 persen, minum kopi orang luar 40 persen. Di sini banyak kopi, maka kita harus minum kopi kita sendiri," ujar Heru.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jatim, Ir Karyadi MM menambahkan, Gebyar Kopi dan Kakao Jawa Timur 2021 ini merupakan implementasi dari Jatim Agro, khususnya untuk para komunitas petani kopi dan kakao.
Lewat pameran ini, harapannya lebih mengenalkan produk kopi dan kakao, berkembangnya produk hilir kopi kakao atau UMKM dari kelompok petani. Goalnya, para petani atau kelompok tani bisa bangkit dan mengembangkan produk hilir kopi dan kakao, sehingga mereka bisa menikmati nilai tambah yang tinggi pada tataran hilir produk kopi dan kakao yang dihasilkan.
Perkembangan kopi di Jawa Timur cukup bagus. Saat ini kelompok tani yang melakukan pengolahan hilir produk kopi terdapat 126 kelompok. Sedangkan untuk Kakao sebanyak 6 kelompok.
"Semoga ini bisa menjadi wahana pengembangan pasar hilir kopi dan kakao," tandasnya.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan, gebyar kopi dan kakao ini merupakan event strategis yang memberikan manfaat bagi mereka khususnya bergerak dalam usah kopi maupun kakao.
Baca Juga : Solidaritas Disabilitas untuk Korban Bencana Erupsi Gunung Semeru
Komoditi kopi dan kakao saat menjadi komoditi yang mampu memberikan manfaat nilai ekonomi hampir di setiap lapisan masyarakat, mulai hulu hingga hilir. Banyak ruang dimana petani dari hulu ke hilir perlu sentuhan bersama dengan kolaborasi pemerintah daerah dan provinsi.
"Potensi ini, kami berharap sektor kopi dan kakao terus bergeliat. Untuk itulah gelaran event seperti ini harus digelar rutin dan berkelanjutan. Di sini tempat strategis untuk para anak-anak muda kreatif berkolaborasi dengan para petani," pungkas Didik.
Dalam Gebyar Kopi dan Kakao Jawa Timur 2021 dengan tema "Kopi dan Kakao Jatim untuk Lokal, Nasional dan Global", juga diisi dengan penanaman pohon kopi dan kakao sebagai upaya pelestarian dan pengembangan kopi dan kakao.