JATIMTIMES - Perlintasan kereta api di Jalan Kuncoro, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang ternyata banyak dihuni oleh makhluk astral. Hal tersebut diungkapkan sang penjaga perlintasan, Agus Suyitno (61).
Kepada JatimTIMES, pak Yit (sapaan akrab Agus Suyitno) menjelaskan bahwa dirinya kerap dijumpai makhluk tak kasat mata di sekitar perlintasan kereta api.
Baca Juga : Korban Erupsi Semeru Keluhkan Penjarahan, Hewan Ternak hingga Kulkas Hilang
Dua pohon beringin berukuran kecil yang berhadapan disinyalir menjadi rumah dari para makhluk yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang itu.
“Disini memang tempatnya (makhluk astral) mas, banyak sekali disini,” kata pak Yit sembari menunjuk ke arah perlintasan kereta api.
Diakui pak Yit, ia pernah dijumpai oleh sosok kuntilanak merah saat ia tidur di warung miliknya. Kuntilanak merah itu sendiri kata pak Yit minta untuk disiapkan kopi dan teh pahit ketika Jum'at legi (pasaran Jawa).
“Saya pernah itu jam satu malam, ketika itu saya tidur disini (warung). Saya didatangi kuntilanak merah, dia merupakan sosok pemimpin dari kuntilanak atau makhluk halus yang ada disini,” ungkap pak Yit.
Bahkan, warga sekitar Desa Sambigede itu pernah dijumpai sesosok pocong atau makhluk halus lainnya. “Warga pernah cerita ke saya, katanya ditemui pocong. Tapi saya tidak tanggapi dengan dalam, takut mereka malah takut,” ucap pak Yit.
Mendengar informasi itu, wartawan media ini yang mewawancarai pak Yit seketika merinding. Saat itu seolah ada hembusan angin ketika cerita itu diungkapkan.
Masih kata pak Yit, di sekitar perlintasan kereta api itu banyak makhluk halus yang datang. Ia mengira memang karena ada sosok pemimpin disitu.
Baca Juga : Perdalam Pemahaman Program KOTAKU, Bappeda Kota Malang Gelar Lokakarya Penanganan Permukiman Kumuh
“Dari arah tikungan sana, itu datang kesini semua. Saya tidak tahu kenapa begitu, mungkin ada sosok pemimpin disini, jadi ngumpul disini,” terang pak Yit.
Disinggung mengenai apakah makhluk halus tersebut adalah salah satu faktor seringnya terjadi kecelakaan. Pak Yit membantahnya, sebab mereka hanya tinggal disekitar perlintasan tersebut.
“Saya rasa tidak, karena kalau kecelakaan itu faktor ceroboh manusianya sendiri. Jika mereka konsentrasi dan berdoa, mungkin tidak ada yang namanya kecelakaan,” ungkap pak Yit.