JATIMTIMES - Forum group discussion (FGD) dengan topik “Pengembangan Kualitas Kehidupan dan Kesejahteraan Masyarakat” telah dilangsungkan oleh gabungan 12 komisi cluster 2 MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jawa Timur. FGD berlangsung di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (pimpinan Dr Alwi MHum) pada Jumat (3/12/2021).
KH Noor Shodiq Askandar selaku koordinator kegiatan gabungan 12 komisi di MUI Jatim yang beberapa waktu lalu menyampaikan tagline ‘belanja pada saudara dan teman’ dalam sambutannya menyampaikan harapan agar komisi yang terkait dengan kesejahteraan umat di MUI Jatim memiliki galeri OPOP (one pesantren one product), galeri UMKM, dan koperasi MUI di setiap daerah.
Baca Juga : Bursa Berjangka Segera Luncurkan Mikro JFX
“Galeri OPOP ini penguat dari program gubernur Jatim yang ingin menguatkan kemaslahatan ekonomi pesantren. Selain itu, galeri stimulus agar masyarakat terus menguatkan potensi lokalnya dan diharapkan mampu menyinergikan produk-produk kabupaten kota sehingga bisa di-mapping keunggulan atau identitas per produk OPOP. Inilah yang kami sebut kolabor-aksi, bukan hanya kolaborasi," ujar Noor Shodiq.
Senada dengannya, Sekretaris Komisi PEU Ning Dr Fatin Fadhillah Hasib juga menyampaikan harapan agar FGD yang berlangsung ini menjadi referensi program kerja MUI Jatim untuk turut menguatkan ekonomi masyarakat.
Dua narasumber pun dihadirkan di hadapan perwakilan 12 komisi MUI Jatim pimpinan KH Hasan Mutawakkil Alallah, yaitu R. Joni Sudjatmoko, pengusaha properti asal Malang, dan Ning Dr Lia Istifhama, sekretaris MUI Jatim, yang mewakili Prof. Akhmad Muzakki MAg.
Joni menyampaikan pentingnya menguatkan start up pasca-covid 19, terutama di Jawa Timur. “Start up penting terus dikuatkan. Dan keberadaan mereka dibutuhkan dalam penguatan tagline bangga dan beli produk Indonesia. Bukan sebaliknya, bangga membeli produk impor. Hal ini sangat disayangkan mengingat pendapatan ekspor kita sangat tinggi, yaitu 18 miliar per bulan, dengan dominan dari komoditas pertambangan,” ujar penggagas Galeri Anak Negeri dan juga owner NK Café yang merupakan keterpaduan antara pemberdayaan masyarakat, pesantren, dan wisata berbasis desa tersebut.
Sedangkan Ning Lia, yang merupakan dosen doktoral Ekonomi Syariah UIN Surabaya, menyampaikan pentingnya financial planner sebagai bagian terwujudnya financial freedom umat dan masyarakat.
Baca Juga : Meski Pandemi Covid-19, Pembangunan Infrastruktur di Tulungagung Terlaksana 100 Persen
“Dengan adanya brainstorming membentuk kemampuan financial planner, maka kesejahteraan masyarakat akan sangat bisa terbentuk. Setidaknya, financial planner tersinergi dalam konsep BUDGET, yaitu brainstorming, unity in financial, developing a plan, goals, evaluation, dan take financial freedom," kata Ning Lia.
Ning Lia juga mengapresiasi keberadaan Komisi PEU MUI Jatim yang turut menguatkan spirit Gubernur Jatim Khofifah agar product local go to global market.