JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, tren pandemi covid-19 di Kabupaten Malang terus membaik. Dalam satu pekan rata-rata hanya terdapat satu kasus baru yang terdeteksi.
Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo mengatakan bahwa sampai Rabu (24/11/2021) kemarin, kasus aktif hanya tinggal 14 pasien. Hal itulah yang membuat pihaknya yakin tren covid-19 akan terus membaik.
Baca Juga : Tim Kemensos RI Dampingi Anak Korban Kekerasan Seksual untuk Berikan Keterangan kepada Penyidik
“Kasus meninggal dunia sepanjang bulan November ini ada dua kasus dengan kasus aktif sampai Rabu (24/11) kemarin ada sebanyak 14 pasien,” ucap Arbani, Jum'at (26/11/2021).
Dari 14 pasien tersebut, 11 di antaranya dirawat di rumah sakit, dan sisanya menjalani isolasi di isolasi terpadu (Isoter). Sedangkan untuk safe house saat ini telah kosong karena tidak memiliki pasien.
Disinggung mengenai targetnya untuk menurunkan status PPKM ke level 1, Arbani mengaku pihaknya terus berupaya untuk menuntaskan target vaksinasi pada kelompok usia lansia. Harapannya pada kelompok usia tersebut dapat tervaksinasi sebesar 60 persen.
“Saat ini total capaian vaksinasi untuk lansia masih 56 persen, kurang 4 persen. Jumlahnya kurang lebih 11 ribu orang lansia, tapi untuk vaksinasi usia 12 tahun ke atas kami sudah 73 persen dari total sasaran,” jelas Arbani.
Sebagai upaya untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kabupaten Malang saat ini terus melakukan program vaksinasi door to door, dengan menugaskan para bidan dan perawat ponkesdes. Dimana mereka dalam satu harinya ditargetkan dapat memvaksin sebanyak 20 orang lansia.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 26 November 2021: Mama Rosa Bertemu Jesica di Klinik Psikiater
“Jika target itu terpenuhi, akhir pekan ini 11 ribu lansia tuntas divaksin. Tapi, ada beberapa tantangan untuk vaksinasi lansia itu, karena banyak yang belum teredukasi dengan benar terkait vaksinasi. Apalagi mereka yang tinggal di pedesaan. Selain itu jarak tempat tinggal mereka jauh dari faskes (fasilitas kesehatan), dan mereka juga merasa tidak pernah ke luar kota, sehingga tidak butuh vaksin,” terang Arbani.
Sementara itu, untuk ketersediaan vaksin di Kabupaten Malang, Arbani menjelaskan untuk dosis pertama masih relatif mencukupi. Dan untuk dosis dua memang agak terhambat karena distribusi dari pusat juga agak lambat.
“Itu yang membuat selisih capaian vaksin dosis pertama dan kedua. Selisih 17 persen ini kurang lebih jumlahnya 340 ribu dosis, target kami tuntas 70 persen untuk dosis kedua Insyaallah akhir Desember selesai,” tutup Arbani.