free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Visioner, Lulusan SMKN 1 Rejotangan Ditargetkan Diterima di Dunia Kerja atau Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Penulis : Muhamad Muhsin Sururi - Editor : Dede Nana

25 - Nov - 2021, 15:41

Placeholder
Kepala SMKN 1 Rejotangan Masrur Hanafi. (Foto: Muhsin/TulungagungTIMES)

JATIMTIMES - Dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan SMK yang berkualitas dan kompeten. Untuk mewujudkan itu semua, sebagai sekolah vokasi SMKN 1 Rejotangan Tulungagung terus melakukan inovasi, baik tenaga pendidiknya maupun sistem pendidikan agar peserta didik yang lulus dari SMK itu tidak menganggur.

"Pola mentor atau coach dari guru harus diterapkan supaya anak didik yang keluar sekolah tidak ada yang nganggur. Minimal diterima bekerja, kedua menciptakan lapangan pekerjaan itu yang terpenting dari SMK," kata Kepala SMKN 1 Rejotangan Masrur Hanafi, Rabu (24/11/2021) kemarin.

Baca Juga : Seminggu, 81 Dosen Baru UIN Malang Digembleng Pekerti

Menurut Hanafi, dalam wujud SMK sebagai sekolah vokasi yang pertama adalah entrepreneurship yaitu semangat kewirausahaan dan kebetulan di sekolahnya ada jurusan itu. Selain itu, sekolah yang dipimpinnya itu juga ditetap sebagai SMK Pusat Keunggulan di Tulungagung.

Sebagai sekolah pusat keunggulan, lanjutnya, harus mempunyai roh di dalamnya yaitu jiwa entrepreneur dan sifat perusahaan harus ada di sekolah. Artinya, anak didik harus berani menjadi wirausaha, maka sekolah harus membuat suatu pelayanan kepada peserta didik untuk menempa semangat dan kompetensi kewirausahaan serta pemenuhan budaya kerja sesuai tuntutan.

"Kita dalam setiap event kompetisi terutama di luar daerah selalu mengikuti yang terpenting anak mempunyai pengalaman di luar. Pengalaman ini penting karena guru yang terbaik adalah pengalaman dan guru tidak hanya di sekolah tapi juga di lapangan," katanya.

Dijelaskan, dengan event-event kompetisi siswa, merupakan salah satu upaya agar anak didik bisa mengenal permasalahan riil seperti bagaimana berwirausaha, mengenal pemasaran dan yang terpenting bisa menjalin koneksi atau berhubungan dengan orang lain.

SMKN 1 Rejotangan mempunyai mata pelajaran Kewirausahaan, dari mata pelajaran itu sudah banyak terbukti anak didik bisa membuat produk dan dijual walaupun masih sekala kecil.

"Karena pandemi Covid-19 sementara kegiatan itu di off-kan. Tapi sebelumnya sudah anak didik yang membuat produk dan dijual walaupun masih untuk kalangan sendiri. Ini semua merupakan wujud pengayaan," jelasnya.

Hanafi mengungkapkan, demi menjawab kebutuhan era industri 4.0, SMKN 1 Rejotangan sudah membuat konten-konten baru dan kekinian yang di upload di Website, youtube dan Medsos milik sekolah. Sebagai SMK pusat keunggulan, memang diwajibkan untuk cakap digital dalam artian sekolah harus bisa membuat konten kekinian sesuai selera milenial.

Baca Juga : Ngopi Bareng Bawaslu, Kaprodi PPKn Unikama Sampaikan Pesan Tegas Ini untuk Mahasiswa

"ini sudah kita bentuk per 1 bulan lalu. SMKN 1 Rejotangan harus bisa membranding dan menjual tentang produk-produk yang ada, terutama kecakapan dan budaya kerja siswa," ungkap Hanafi.

Selain itu, SMKN 1 Rejotangan juga sudah membuat pilot project yaitu digital marketing. Digital marketing yang dimaksud bukan sebuah startup untuk mendigitalkan produk sekolah melainkan sebuah fasilitas yang bisa dipakai anak didik untuk menjual marketplacenya lewat digital. Inovasi yang dirintis sejak 3 bulan yang lalu itu, sudah dimanfaatkan 30 siswa SMKN 1 Rejotangan untuk menjual karya-karya marketplacenya dengan pola digital marketing.

"Kebetulan kami ada jurusan TKJ. Itu kita manfaatkan dengan tim work-nya dan sudah membentuk yang namanya tim digital marketing. Kita SK kan per Juli kemarin," ucapnya.

Sebagai Kepala Sekolah, Hanafi mengaku juga sudah membentuk tim Jasa Telekomunikasi (Jastel) walaupun masih kecil. Tim Jastel disiapkan untuk menyambut peluang besar yaitu menjalin kerjasama dengan Bumdesa serta menyiapkan pelayanan-pelayanan yang berhubungan dengan telekomunikasi antara lain untuk food (makanan dan minuman), dan produk jasa lainnya.

"Service pelayanan di desa yang memerlukan perancangan. Nanti arahnya ke sana, minimal jadi target ke depan," pungkas Hanafi.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhamad Muhsin Sururi

Editor

Dede Nana