Judul Buku : Komunikasi itu ada seninya
Penulis : Oh Su Hyang
Jumlah halaman : 188 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan pertama, 2020
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Peresensi : Hawwa Ayesha Salma / Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
Komunikasi Itu Ada Seninya merupakan sebuah buku yang ditulis oleh seorang dosen sekaligus pakar komunikasi psikologis yaitu Oh Su Hyang. Oh Su Hyang berasal dari korea Selatan. Sebelumnya, Oh Su Hyang juga menulis buku yang memperoleh peringkat best seller dengan judul Bicara Itu Ada Seninya. Sebagai seorang pakar komunikasi, Oh Su Hyang ingin menyampaikan beberapa metode dalam berkomunikasi kepada pembaca.
Komunikasi tentu dibutuhkan dalam segala hal, mulai dari kegiatan sehari-hari maupun dalam proses bisnis. Komunikasi adalah hal yang sangat berdampak besar bagi setiap kegiatan. Untuk mengatasi orang-orang yang masih ragu dalam berkomunikasi, maka hadirlah buku komunikasi itu ada seninya.
Baca Juga : Mengenali Diri Sendiri
Dalam berkomunikasi, tentunya kita tidak ingin menyakiti perasaan lawan bicara kita apabila terdapat salah kata. Dimana dapat memicu kesalah pahaman dan pertikaian akibat salah memilih kata dalam berkomunikasi. Kalimat yang disampaikan mungkin sama, namun cara penyampaiannya yang berbeda.
Psikologi berpengaruh besar terhadap cara kita berkomunikasi. Cara berkomunikasi yang berlandaskan psikologi akan menarik lawan bicara sehingga si lawan merasa nyaman dalam berkomunikasi. Tidak perlu khawatir untuk tidak bisa berbicara lancar atau berbicara yang sebenarnya. Dengan mengetahui teori psikologi komunikasi dan dengan gerakan tubuh yang tepat, sudah dapat meyakinkan lawan bicara.
Dalam buku ini, Oh Su Hyang juga memberikan contoh berdasarkan teori komunikasi psikologi yang sebelumnya pernah dilakukannya. Sudah tertulis pada buku ini secara jelas mulai dari teori dan teknik berkomunikasi, sehingga pembaca dapat mempraktikkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bab pertama menjelaskan tentang teknik komunikasi psikologis untuk menyenangkan orang lain. Menarik lawan bicara melalui kesan pertama atau primacy effect dapat dilakukan dengan mengubah penataan ucapan. Kesan pertama sangat penting dan berpengaruh besar dalam memori lawan bicara daripada yang ditampilkan kemudian. Jika di pertemuan pertama sudah memberikan kenyamanan kepada lawan bicara, maka akan mempermudah untuk komunikasi kedepannya.
Tiga hal yang menentukan kesan pertama adalah penampilan, suara, dan kosakata. Selanjutnya yaitu dengan sentuhan positif dalam bentuk jabat tangan atau handshake effect akan memunculkan kepercayaan lebih lawan bicara terhadap kita. Menurut Oh Su Hyang, orang Korea Selatan cenderung memisahkan komunikasi dengan berjabat tangan, padahal jika hal ini dimanfaatkan dengan baik maka komunikasi lebih maksimal. Berjabat tangan juga menyampaikan kesan perdamaian antar individu, maka alangkah baiknya jika kebiasaan ini dapat diajarkan dalam mendidik anak sejak dini.
Selain berjabat tangan, ada efek lain yang berdampak pada komunikasi, yaitu senyuman. Menurut staf peneliti Prof. Aguinis dari University of Colorado, senyuman memiliki daya tarik yang tinggi terhadap orang lain dan meningkatkan daya persuasi ucapan. Namun senyuman juga harus dipraktikkan pada waktu dan tempat yang tepat. Dengan senyuman, lawan bicara merasa lebih disanjung karena mereka akan berpikir bahwa kita bahagia dapat berkomunikasi dengannya. Alangkah baiknya, di akhir pembicaraan beri sedikit pujian sebagai pemanis dan beri kesan yang baik pada lawan bicara.
Pada bab kedua buku ini membahas teknik komunikasi psikologis untuk merekatkan hubungan yang renggang. Dalam kehidupan sosial tentu kita memiliki hubungan yang buruk dengan beberapa orang. Kadang mereka yang secara sepihak menyimpan kebencian tanpa sepengetahuan kita dan kadang itu terjadi hanya karena ketidak cocokan.
Pada saat seperti ini upaya mengembalikan hubungan yang renggang yaitu mendekatinya dan berbicara dengan sopan. Apabila ada yang berbuat salah hendaknya meminta maaf dan saling memaafkan. Bahkan Oh Su Hyang menuliskan bahwa permintaan maaf kini menjadi topik penelitian akademis untuk dijadikan sebuah teori. Dia juga menekankan bahwa mengakui kesalahan dan bertanggung jawab akan menunjukan kedewasaan seseorang.
Baca Juga : Semuanya Akan Baik-Baik Saja
Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa teknik lain dalam berkomunikasi. Diantaranya yaitu teknik psikologis dalam memulihkan hubungan, membujuk dan mendapatkan respons yang diinginkan, komunikasi yang baik, meminta tolong secara halus, serta untuk meningkatkan efisiensi hasil. Dari semua teknik tersebut tentu memiliki strategi berbeda, namun pada intinya terletak pada komunikasi. Sekilas mungkin nampak mudah dan remeh, namun jika terdapat kesalahan dalam komunikasi akan berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan berbisnis.
Menurut saya buku ini cukup menarik untuk dibaca, karena covernya yang simple. Selain itu, sinopsis pada buku ini lebih menekankan pada teknis berkomunikasi, bukan hanya teori dan pengalaman hidup si penulis. Isi dari buku ini terdapat 6 bab dan beberapa sub-bab di dalamnya. Namun pada setiap sub-bab dijelaskan lebih spesifik dengan singkat, padat dan jelas. Terdapat juga kutipan-kutipan oleh penulis yang dituliskan di beberapa akhir bab. Kutipan kutipan yang menyiratkan kehidupan sosial kita.
Dalam menjelaskan teknik berkomunikasi, bahasa yang digunakan cukup ringan dan mudah dipahami. Oh Su Hyang meringkas penulisan teori dengan sangat baik. Sehingga pembaca tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membaca dan memahami apa yang dimaksud penulis.
Dalam buku ini, si penulis membuat sebuah perumpamaan yang dapat menjelaskan teori pada setiap sub bab yang ada. Sehingga pembaca lebih paham maksud dari teori tersebut. Ditambah dengan beberapa contoh tindakan dan hasil dari penelitian si penulis yang meyakinkan pembaca dengan apa yang ditulis dalam buku tersebut.
Walaupun demikian, terdapat sebuah kekurangan dalam buku ini yaitu ada kata yang belum baku. Namun jika ditinjau dari keseluruhannya, saya merekomendasikan buku ini untuk semua kalangan yang kesulitan dalam berkomunikasi. Buku ini akan sangat membantu kita untuk bersosialisasi.