free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Deteksi Tuli Anak Kini Bisa Dilakukan di RSUD Gambiran Kediri

Penulis : Eko Arif Setiono - Editor : Yunan Helmy

22 - Nov - 2021, 21:06

Placeholder
Ruang audiometri anak di RS Gambiran. (Foto:istimewa)

JATIMTIMES - Kemampuan mendengar pada bayi teramat penting untuk menunjang kemampuan belajarnya kelak. Karena itu, mengetahui gejala gangguan pendengaran sebaiknya dilakukan sejak lahir melalui tes pendengaran khusus. 

Masyarakat Kota Kediri yang akan melakukan tes pendengaran pada buah hatinya tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Kini alat canggih tersebut sudah tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri. Namanya otoacoustic emission (OAE) dan BERA/ASSR. 

Baca Juga : Mensos Risma Santuni Ratusan Yatim Korban Covid-19 Nganjuk, BSI Fasilitasi Penyerahan via Sistem Layanan Prima

OAE merupakan alat untuk menilai fungsi sel-sel rambut luar koklea (outer hair cell) secara objektif. Sedangkan tes BERA/ABR merupakan tes pendengaran yang bersifat subjektif dan menghasilkan informasi lengkap, dengan memeriksa respons elektrofisiologi saraf pendengaran sampai batang otak melalui rangsang bunyi.

"Ini adalah alat untuk mendeteksi secara dini gangguan pendengaran pada bayi dan anak. Sebab, terkadang gangguan ini tidak terdeteksi melalui pemeriksaan gangguan pendengaran biasa," kata dr Elida Mustika Ningtyas Sp THT-KL RSUD Gambiran Kota Kediri.

Menurut dr Elida, seluruh bayi yang baru lahir dalam waktu 1 x 24 jam sudah bisa menjalani skrining pendengaran. Langkah ini diperlukan untuk mendeteksi secara dini adanya tuli kognital atau tuli bawaan sejak lahir. 

“Biasanya orang tua abai dengan ini. Sementara tidak seluruh rumah sakit dilengkapi alat pendeteksi tuli anak,” kata dr Elida. 

Dengan melakukan pemeriksaan ini, maka sedini mungkin orang tua sudah bisa mengetahui apakah bayi yang baru lahir mengalami gangguan pendengaran atau tidak. Bila ditemukan adanya gangguan, maka langsung dilakukan intervensi.

Bagaimana sistem kerja alat tersebut?

Elida menjelaskan bahwa alat yang dimiliki RSUD Gambiran ini benar-benar objektif dengan mendeteksi sistem saraf pada anak. Alat ini bisa bekerja secara optimal bila saat pemeriksaan pasien dalam keadaan tertidur pulas. 

"Jadi, malam sebelumnya anak dibuat tidur semalam mungkin dan sepagi mungkin sudah dibangunkan. Tujuannya sampai di sini (rumah sakit) anak dalam keadaan ngantuk,” terang  Elida. 

Baca Juga : Update Covid-19 Kota Batu: Kasus Aktif 1 Pasien, Vaksinasi Dosis 1 Capai 93 Persen

Selama ini Poli THT RSUD Gambiran Kota Kediri telah banyak menangani kasus gangguan pendengaran pada anak menggunakan alat tersebut. Kebanyakan kasus yang diterima merupakan rujukan dari poli anak. 

Anak yang mengalami gangguan pendengaran biasanya langsung dilakukan intervensi, baik berupa pemasangan alat bantu dengar atau tindakan operasi. Jika anak tidak mengalami gangguan pendengaran tetapi mengalami gangguan berbicara, akan dikonsultasikan kepada terapi wicara dan psikolog.

Karena tidak semua rumah sakit memiliki alat OAE dan BERA/ASSR, RSUD Gambiran kerap menjadi rujukan pasien dari luar daerah. Namun karena proses skrining cukup memakan waktu, pelayanan sekrining hanya bisa dilakukan kepada 1-2 pasien setiap hari. 

Elida berpesan kepada masyarakat untuk sadar secara dini mengetahui gangguan pendengaran pada buah hatinya. Terutama bagi orang tua bayi yang mengalami risiko tinggi kehamilan, seperti hipertensi dan gangguan penyakit lainnya. 

"Bagi ibu hamil risiko tinggi selama kehamilan, atau bayi lahir dalam keadaan kuning serta berat badan rendah, segera lakukan dideteksi gangguan pendengaran,” pesan  Elida. 


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Eko Arif Setiono

Editor

Yunan Helmy