free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Tertangkap saat Menyamar, Akhir Hidup sang Diktator Sangat Tragis

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

22 - Nov - 2021, 19:08

Placeholder
Benito Mussolini (Foto: bilgihanem.com)

JATIMTIMES - Italia di era fasisme sangat erat hubungannya dengan nama Benito Mussolini. Benito Mussolini merupakan salah satu tokoh yang juga mewarnai Perang Dunia II. 

Kala itu ia sebagai pemimpin Italia yang dijuluki "Il Duce". Sejak 1922, Mussoloni menjadi pemimpin Italia dan mengukuhkan dirinya menjadi diktator tahun 1925.

Baca Juga : Penambang di Sumenep Tewas Tertimpa Batu Longsor

Mussolini adalah sosok yang membawa Italia ke kancah Perang Dunia II, dengan Adolf Hitler dari Jerman. Namun, setelah lewat era fasisme, Mussolini mengalami kejatuhan tragis. Pada 28 April 1945, Mussolini dan kekasihnya, Clara Petacci dieksekusi kelompok parisan Italia. Sebelumnya mereka ditangkap saat berusaha kabur melintasi perbatasan Italia dan Swiss.

Sejak pertengahan April 1945, Mussolini memang memindahkan pemerintahannya ke kota Milan. Kemudian akhir April, pusat komando partisan Italia CLNAI memproklamirkan perlawanan besar di Milan, bersamaan dengan mundurnya pasukan Jerman. 

Melihat kondisi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi, 25 April 1945 Mussolini meninggalkan Milan dan berusaha melintasi perbatasan menuju ke Swiss.

Di hari yang sama dengan kaburnya Mussolini, CNLAI lalu mendeklarasikan bahwa semua anggota pemerintahan fasis terbukti bersalah mengkhianati negara dan membawa Italia ke dalam kehancuran. 

CNLAI pun menjatuhkan hukuman mati kepada setiap anggota pemerintahan fasis pimpinan Mussolini. Pada 27 April 1945, Mussolini dan kekasihnya, Claretta Petacci bersama dengan beberapa petinggi fasis bergabung bersama konvoi pasukan Jerman di dekat desa Dongo, di tepian Danau Como. 

Namun tiba-tiba, sekelompok partisan komunis lokal pimpinan Pier Luigi Bellini delle Stelle dan Urbano Lazzaro menyerang konvoi tersebut dan memaksa rombongan itu berhenti untuk bertahan. Para anggota partisan pun kemudian melihat sosok pimpinan fasis Italia dalam konvoi itu, tetapi mereka belum mengetahui keberadaan Mussolini. 

Mereka lantas memaksa pasukan Jerman menyerahkan semua pimpinan fasis Jerman dan sebagai imbalan, pasukan Jerman diizinkan melanjutkan perjalanan. Saat itulah, pasukan partisan menemukan Mussolini menyamar dengan menggunakan seragam pasukan Jerman di salah satu kendaraan. 
Pasukan partisan akhirnya berhasil menangkap Mussolini dan membawanya ke Dongo. Di sana ia menghabiskan malam di sebuah barak tentara setempat.

Pasukan partisan juga menemukan 50 petinggi fasis dan keluarga mereka dalam rombongan pasukan Jerman itu. Sebanyak 16 petinggi fasis dieksekusi keesokan harinya, dan 10 lainnya dieksekusi dalam 2 malam berikutnya. 

Di kawasan sekitar kota Dongo pertempuran masih terus terjadi. Khawatir Mussolini akan dibebaskan pendukung fasis, partisan lalu memindahkan mereka di tengah malam ke dekat sebuah peternakan milik keluarga De Maria. 

Pasukan partisan yakin tempat tersebut akan menjadi lokasi aman untuk menahan Mussolini dan Petacci sepanjang malam. Terkait keputusan mengeksekusi Mussolini, terdapat beberapa versi yang berbeda. 

Palmiro Toglianto, sekretaris jenderal Partai Komunis Italia, mengklaim ia yang memerintahkan eksekusi beberapa hari sebelum Mussolini tertangkap. Toglianto juga mengklaim ia memberi perintah eksekusi dalam kapasitasnya sebagai wakil perdana menteri pemerintahan Roma dan sebagai pemimpin Partai Komunis. 

Namun, PM Ivanoe Bonomi membantah pemerintah memberikan perintah atau menyetujui eksekusi Mussolini. Sementara, seorang anggota senior Partai Komunis di Milan, Luigi Longo perintah eksekusi datang dari komando tertinggi partisan sebagai aplikasi keputusan pihak CLNAI. 
Sementara menurut Leo Valiani, perwakilan Partai Aksi di tubuh CLNAI, keputusan eksekusi diambil pada 27 April malam atas nama CLNAI.

Hingga pada pagi hari 28 April 1945, seorang anggota partisan Walter Audisio datang dari Milan untuk 'menjemput' Mussolini di Dongo. Sesuai perintah, Audisio akan bertemu dengan pemimpin partisan setempat Bellini delle Stelle untuk mengambil Mussolini. 

Siang harinya, Audisio alias Kolonel Valerio bersama beberapa anggota partisan bergerak menuju ke peternakan De Maria untuk menjemput Mussolini dan Petacci. Setelah menjemput keduanya, mereka bergerak menuju ke desa Giulino de Mezzegra. 

Baca Juga : Kisah Sunarto, Penyandang Disabilitas dari Madiun yang Makin Berbinar dengan Motor Impiannya

Mobil mereka lalu berhenti di pintu masuk Villa Belmonte di sebuah jalan sempit bernama Via XXIV Maggio. Audisio memerintahkan Mussolini dan Pettaci berdiri di depan dinding pagar Villa Belmonte dan menembak mereka dengan menggunakan sebuah senapan mesin. 

Eksekusi dilakukan pukul 16.10 petang waktu setempat. Malam harinya, jenazah Mussolini, Petacci, dan sejumlah pemimpin fasis dinaikan ke atas sebuah truk dan dibawa ke kota Milan.

Truk tersebut tiba di Milan pada 29 April dini hari dan jenazah Mussolini serta kawan-kawannya diturunkan di Piazalle Loreto, sebuah lapangan di dekat stasiun kereta api utama Milan. Jenazah para petinggi fasis itu lantas dibiarkan begitu saja hingga sekitar pukul 09.00 saat warga mulai melemparinya dengan sayuran busuk, ditembaki, ditendangi, bahkan dikencingi. 

Akibatnya, wajah Mussolini hancur akibat ditendangi beramai-ramai oleh warga. Setelah itu, jasad Mussolini, Petacci, dan lainnya digantung terbalik dengan menggunakan kait daging di lapangan itu. 

Sekitar pukul 14.00, otorita militer AS tiba di Milan dan memerintahkan jenazah Mussolini diturunkan untuk diotopsi. Pada 30 April otopsi digelar di Institut Kedokteran Milan. Salah 1 hasil otopsi menyebutkan Mussolini ditembak sebanyak 9 kali. Terdapat 4 puluru bersarang di dekat jantung yang menyebabkan kematiannya. 

Lemari Tempat Menyimpan Jasad Mussolini Dilelang di eBay

Lemari yang disebut-sebut sebagai tempat menyimpan jasad Mussolini telah dilelang di situs belanja eBay. Tak main-main, harga yang ditawarkan cukup fantastis yakni senilai Rp 59,6 juta. 

Melansir melalui Teha Daily Mail, sebenarnya lemari itu biasa saja. Namun nilainya menjadi selangit karena menjadi tempat persembunyian mayat diktator tersebut dalam kurun waktu 1946-1957. 

Lemari itu ditawarkan oleh akun bernama Lovendoperte dan telah mendapat sertifikat keaslian. Di akhir hayatnya Mussolini diketahui ditangkap dan dieksekusi. 

Ia digantung terbalik lalu ditembaki. Pihak sekutu lalu memerintahkan agar tubuh pemimpin fasis itu disembunyikan di suatu tempat demi menghindari peziarah dan mereka yang masih setia dengan Mussolini. 

Namun mayat itu berhasil direbut oleh para pemujanya. Setelah 4 bulan, mayat itu terlacak oleh polisi dan menyembunyikannya di lemari di Biara Capuchin, sebelah barat Milan selama 11 tahun. 

Setelah itu pemerintah baru mengizinkan keluarga Mussolini untuk menguburkannya dengan layak.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya