JATIMTIMES- Masa bakti kepengurusan Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Banyuwangi yang baru terpilih dihadapkan dengan kegiatan besar. Kegiatan itu tak lain yaitu gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) VII yang akan dilaksanakan sekitar pertengahan Tahun 2022 mendatang.
Ketua Pengkab PSTI Banyuwangi Puja Waluyo menjelaskan, sesuai dengan aturan organisasi, pihaknya menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab) PSTI di kantor KONI Kabupaten Banyuwangi pada Sabtu (20/11/2021). Musyawarah dihadiri dan diikuti oleh 12 klub anggota PSTI Banyuwangi.
Baca Juga : 20 Ribu Mahasiswa Jurusan Kesehatan Tercatat Gagal Wisuda Setiap Tahunnya
“Setelah mendapatkan amanah untuk memimpin kembali PSTI Banyuwangi merupakan suatu tantangan besar buat kami minimal mampu mempertahankan prestasi yang diperoleh di Bojonegoro dalam Porprov Jatim sebelumnya yaitu hampir masuk 8 besar dan mampu mengalahkan Surabaya waktu itu,” jelas Pujo.
Banyuwangi mampu mengalahkan tim besar Surabaya yang diproyeksikan PSTI Jatim untuk PON Papua tahun 2021 merupakan prestasi yang patut disyukuri dan sangat membanggakan. Hasil tersebut menjadi tantangan jajaran pengurus yang baru terpilih dalam Muskab, imbuh dia.
Pria yang saat ini menjadi pendidik di SD Kalipuro itu menyebut, untuk pembinaan dan peningkatan prestasi dalam dua tahun terakhir mengalami sedikit gangguan karena pandemi Covid 19, sehingga latihan olahraga pasang surut.
”Tetapi kami sangat bersyukur di daerah-daerah teman-teman masih tetap melakukan pembinaan rutin tentunya dengan tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan (Prokes) yang ditetapkan pemerintah,”tambah Pujo.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi Cabor Sepak Takraw, jajaran pengurus terus membangun sinergi dan kerjasama dengan wali murid maupun wali atlet dan sering melakukan turba secara bekala ke klub yang ada. Sehingga, selain semakin menambah kepercayaan klub dengan pengurus kabupaten, juga mampu menumbuhkan kebanggaan tersendiri para atlit karena mendapat perhatian dari pengurus.
Kemudian untuk lebih memasyarakatkan olahraga Sepak Takraw di Banyuwangi pengurus PSTI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Banyuwangi. "Kami juga mempunyai angan-angan karena olahraga sepak takraw adalah olahraga asli dari Indonesia, nanti di Banyuwangi ini sepak takraw menjadi olahraga wajib di tiap-tiap lembaga satuan pendidikan khususnya di SD karena disitulah awal dari pembinaan atlet,” jelas Pujo.
Baca Juga : Hutan Produksi Tuban Hilang 126 Hektare, Ribuan Pohon di Tebang Demi Kilang Minyak
Sebagai ketua PSTI, dia menyadari tidak sempurna. Sehingga semua jajaran pengurus diharapkan tetap solid, saling memahami dan saling mengisi kekurangan agar mampu menjadi tim yang solid.
Sementara itu, Sekretaris KONI Banyuwangi Afan Ruli Arnanta mengungkapkan, dengan tuntasnya pelaksanaan Muskab PSTI Banyuwangi maka untuk tahun 2021 ada tujuh cabang olahraga (Cabor) yang belum menggelar Muskab sesuai dengan akhir masa baktinya.
Adapun tujuh Cabor yang belum melaksanakan Muskab adalah; Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI), Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Keluarga Olah Raga Tarung Derajat (KODRAT), Wushu Indonesia (WI), Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi), Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) dan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani).
”Sebenarnya beberapa Cabor sudah mengajukan permohonan untuk menggelar Muskab kepada KONI Banyuwangi namun dengan adanya pandemi Covid 19 sebagian mengajukan permohonan untuk menjadwal ulang pelaksanaan Muskab yang akan digelar pada tahun ini,”pungkas Afan mengakhiri wawancara.