JATIMTIMES - Komunitas Jurnalis Independen (KJI) Jember berusia 3 tahun pada 18 November 2021. Komunitas yang terdiri dari sejumlah jurnalis di berbagai media ini, lahir dari kebersamaan pemikiran yang kolektif dan tanpa ada kepentingan kelompok.
Hal ini disampaikan Aminudin Aziz selaku pembina dari KJI, bahwa lahirnya KJI bukan karena pesanan dari kelompok yang memiliki kepentingan, meski KJI dideklarasikan saat 1 tahun menjelang Pilkada, yakni pada 2018.
Baca Juga : Lumajang Rencanakan Bentuk Tim Vaksinasi Mobile dari Rumah Ke Rumah
"Kami bersyukur KJI bisa tetap solid sampai di tahun ketiga, di mana kita tahu bahwa berdirinya KJI bersamaan dengan dinamika politik di Kabupaten Jember yang penuh dengan intrik," ujar Aziz Kamis (18/11/2021).
Aziz menambahkan, bahwa dalam sebuah pemberitaan, terbagi dalam 2 kategori, yakni Berita Penting dan Menarik, di mana berita dianggap penting oleh pemangku kebijakan namun tidak menarik bagi masyarakat, dan berita menarik tapi tidak penting.
"Jadi keberadaan KJI berupaya untuk menggabungkan kedua kategori tersebut, yakni berita penting yang menarik, dan berita menarik dan bisa dianggap penting," ujar Aziz
Sementara Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin SH. SIK dalam kesempatan HUT KJI tersebut mengatakan bahwa dalam kondisi Kabupaten Jember yang penuh dengan dinamika dibutuhkan sebuah kolaborasi bersama antara Pers, Pemerintah dan masyarakat, dan menurunkan ego dan kepentingan kelompok.
"Jika ingin Jember maju, memang diperlukan kolaborasi dan itu harus, kepentingan dan ego harus 'diturunkan' dari kepentingan kelompok, agar tidak terpecah belah untuk," ujar Kapolres Arif Rachman Arifin.
Baca Juga : Bupati Lumajang Semprot Kepala Puskesmas dan Camat di Depan Danramil dan Kapolres
Kapolres juga menyampaikan bahwa dalam menyampaikan sebuah informasi kepada masyarakat, agar insan pers tidak memandang berita penting karena ada kepentingan, juga tidak menjadikan berita tidak penting karena ada kepentingan.
"Point yang paling penting adalah teman teman di KJI jangan memandang berita penting karena ada kepentingan, dan menjadikan berita tidak menjadi penting juga karena adanya kepentingan," pungkas Kapolres Arif Rachman Arifin.
