JATIMTIMES - Program pemberdayaan di Kampung Batik Kembang Turi oleh Tim Kedaireka Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar terus berlanjut. Kali ini Tim Kedaireka mengajak seluruh anggota Gallery Batik Kembang Turi studi banding ke Sogan Batik Rejodadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Tim Kedaireka Unisba Blitar, Dr Rumanintya Lisaria Putri, menyampaikan studi banding ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan skill, inovasi dan kreativitas perajin batik di Kampung Batik Kembang Turi. Kegiatan studi banding dilaksanakan selama empat hari pada 11 hingga 14 November 2021 dengan peserta 30 orang perajin batik.
Baca Juga : Mahasiswa Politeknik Akamigas Kenalkan Energi Alternatif Biobriket dari Tongkol Jagung
“Studi banding ini untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas pembatik, sekuruh anggota Gallery batik Kembang Turi. Agenda ini menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemenristekdikti yang diterima Kedaireka Unisba Blitar,” kata Dr Putri.
Dr Putri menambahkan, pihaknya berharap dengan studi banding ini akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan perajin batik di Kampung Batik Kembang Turi. Dalam studi banding ini, perajin batik mempelajari proses membatik hingga perancangan busana siap pakai.
“Study banding ini untuk menambah wawasan dan inovasi seluruh anggota Gallery batik Kembang Turi. Sebab, produk batik Kembang Turi nantinya tidak hanya berupa kain saja, namun juga berbentuk pakaian yang siap digunakan oleh pembeli,” jlentrehnya.
Kegiatan study banding ke Yogyakarta ini diikui dengan sangat antusias oleh perajin batik dari Kampung Batik Kembang Turi. Ketua Pokmas Batik Kembang Turi, Patianto mewakili rekan-rekanya mengaku senang bisa study banding ke Yogyakarta. Sebagaimana diketahui Yogyakarta merupakan salah satu daerah pembuat batik terbaik di Indonesia.
“Dari studi banding ini kami bisa belajar dan menambah wawasan serta inovasi langsung dari Sogan Batik Rejodani Yogyakarta. Setelah mengikuti studi banding ini kami semakin semangat untuk mengembangkan Batik Kembang Turi khas Kota Blitar,” pungkas Parianto.
Sebagaimana diketahui, Unisba Blitar menjadi salah satu kampus di Indonesia yang menjalankan program Matching Fund dari platform Kedaireka. Kedaireka adalah sebuah program bentuk nyata dukungan Kemendikbud RI untuk menciptakan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan pendidikan tinggi dengan pihak industri.
Matching Fund Kedaireka ini merupakan program strategi penguatan kolaborasi antara Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan dunia kerja. Dana maksimal yang diberikan melalui program ini senilai Rp 3 miliar per usulan proposal.
Baca Juga : Perangi Rokok Ilegal, Disparbud Kota Blitar Gandeng Seniman Masifkan Sosialisasi lewat Radio
Dalam program ini, kelompok pengusul dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar berhasil lolos dalam seleksi proposal program Matching Fund Vokasi 2021. Adapun dosen pengusul dan inovator dari Fakultas Ekonomi adalah Dr Rumanintya Lisaria Putri, SE,MM.
Dalam program ini, Lisaria Putri berkolaborasi dengan anggota lainya, yakni Dr. Yuhanin Zamrodah,S.Ap,M.Agr dari Fakultas Pertanian dan Aris Sunandes ,SE,MM dari Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen.
Ketiga dosen ini dibantu empat mahasiswa lintas program studi berkolaborasi untuk mengembangkan kampung wisata digital di Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Kelurahan Turi terkenal dengan kampung perajin batik dengan produk unggulan Batik Kembang Turi. Dengan produk batiknya, Kelurahan Turi terkenal dengan sebutan Kampung Batik Kembang Turi.