JATIMTIMES - Perkembangan wisata tentunya menjadi kabar gembira bagi para pelaku pariwisata di Banyuwangi. Tetapi juga semua harus tetap waspada apakah dengan melonjaknya wisatawan tidak terjadi lonjakan baru Covid-19 di Banyuwangi
Menurut M Yanuarto Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, kondisi yang saat ini adalah rem dan gas yang harus dimainkan. Satu sisi bagaimana sektor pariwisata tumbuh dan berkembang. Di sisi lain ada upaya yang serius dari pemerintah untuk menekan kasus pandemi Covid-19 di kota ujung timur Pulau Jawa ini.
Baca Juga : Pelanggaran Ini yang Jadi Sasaran Polisi Dioperasi Zebra Semeru 2021
“Berdasarkan evaluasi sementara yang kami lakukan sekarang destinasi beranjak dari minggu ke minggu mengalami tren kenaikan. Kurang lebih tiga minggu ini sudah stabil angka wisatawan yang datang dan berkunjung ke Banyuwangi. Setiap minggu sekitar 10 ribu sampai dengan 12 ribu itu naik turunnya,” jelas Bramuda di kantor Disbudpar Banyuwangi, Senin (15/11/2021).
Menurut pejabat yang akrab disapa Bram itu, dalam masa pandemi merupakan capaian angka yang dinilai wajar meskipun tidak maksimal. Karena dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang saat ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) RI di Banyuwangi.
Selanjutnya dalam menyongsong perayaan Natal dan Tahun Baru di Banyuwangi, imbuhnya, Disbudpar bersama-sama dengan stakeholder terkait sedang merancang satu even yang bertajuk Semarak Hari Jadi Banyuwangi yang akan dimulai pada awal Desember sampai akhir Desember.
“Harapan kami yang pasti okupansi hotel tetap terjaga dengan baik. Kemudian yang kedua destinasi juga tidak perlu mass tourism tetapi yang penting stabil dan yang ketiga ada pergerakan ekonomi di sektor bawah yaitu restoran UMKM dan lain-lain,” imbuhnya.
Baca Juga : Operasi Zebra Semeru di Kabupaten Malang Mulai Digelar, Masyarakat Diminta Tertib Lalu Lintas
Dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyebaran pandemi Covid-19 sekarang rumusnya cukup jelas, antara lain menjaga jarak, memakai masker dan yang paling penting dalah mewajibkan seluruh pelaku pariwisata untuk vaksin minimal sekali. Apabila sudah dua kali tentu akan menjadi modal untuk kepercayaan para pendatang.
“Tidak kalah penting bagi masyarakat apabila memang ingin membuat Banyuwangi aman dan ekonominya bergerak, maka syarat pertama adalah vaksin yang kedua, memakai masker dan menyiapkan “Peduli Lindungi”," tambah Bram.