JATIMTIMES – Pelaksanaan pemilihan 59 kepala desa di Kabupaten Jember secara serentak, tidak lama lagi akan digelar. Tapi, semakin mendekati hari pemilihan yang direncanakan digelar pada 25 November mendatang, persoalan di beberapa desa mulai bermunculan.
Jika sebelumnya ada Desa Slateng, Sumberjambe dan Desa Patemon Tanggul, kini persoalan muncuk di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul. Hal ini menyusul beredarnya surat pengunduran diri Muslimah salah satu anggota Panitia Pilkades tersebut yang mengatakan alasan pengunduran dirinya dikarenakan adanya indikasi ketidaknetralan Penjabat (Pj) Kepala Desa Klatakan.
Baca Juga : Bupati Banyuwangi Ajak MUI Jaga Keberagaman Umat
“Iya saya mengundurkan diri sesuai surat yang beredar. Di mana saya menyatakan adanya ketidaknetralan dari Pj. Kades. Saya disuruh untuk mendukung dan memenangkan salah satu calon dan diminta untuk mengkondisikan teman-teman dari LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat),” ujar Muslimah, Minggu (14/11/2021).
Tidak hanya itu, dalam surat pernyataan yang beredar, Muslimah juga menyatakan tidak kondusifnya antara panitia dan juga perangkat desa. Dimana, dirinya juga dituduh mendukung calon lain selain yang diminta oleh Pj. Kades.
“Di sisi lain, saya oleh Pj. Kades diminta untuk mendukung salah satu kandidat, namun oleh panitia yang lain juga dituduh mendukung calon satunya dengan bukti berupa desain foto yang menyandingkan saya dengan salah satu tokoh politik yang mendukung kandidat lainnya,” sesal Muslimah.
Atas pertimbangan dan merasa adanya permainan dalam pemilihan kepala desa di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Muslimah pun membuat surat pernyataan pengunduran dirinya.
Wiwid W selaku Pj. Kades Desa Klatakan saat dikonfirmasi media ini menyangkal jika dirinya menggalang dukungan untuk salah satu kandidat seperti yang dituduhkan dalam surat pengunduran diri Muslimah sebagai anggota Panitia Pilkades.
Baca Juga : Cegah Malang Banjir, Wali Kota Sutiaji Masuk Sungai Keruk Sedimen
Menurut Wiwid, pihaknya justru selalu menyampaikan ke seluruh perangkat desa untuk netral dalam pilkades yang tidak lama lagi akan digelar. “Tidak benar tuduhan itu mas. Saya justru menyarankan seluruh perangkat desa untuk bersikap netral dan tidak mendukung salah satu kandidat. Soal tuduhan yang menyebabkan saudara Muslimah mengundurkan diri, silahkan dikonfirmasi ke panitia saja. Yang jelas tuduhan itu tidak benar,” ujar Wiwid.
Sementara Basori selaku Ketua Panitia Pilkades Desa Klatakan, saat dikonfirmasi mengenai pengunduran diri salah satu anggotanya mengatakan, sudah melakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan dan sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemasdes) Kabupaten Jember.
“Iya memang ada surat pengunduran diri dari anggota kami di kepanitiaan Pilkades, tapi semua itu dilakukan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Dispemasdes. Yakni jika ada panitia yang dinilai tidak netral agar mengundurkan diri. Pengunduran diri Muslimah tidak mempengaruhi tahapan pilkades, karena kami langsung menetapkan penggantinya,” pungkas Basori.