JATIMTIMES - Unit usaha dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bodak, Kabupaten Madiun, berupa rumah cokelat kian menapaki kesuksesan. Rumah cokelat yang awalnya masih sepi pengunjung kian hari makin banyak dikunjungi, terutama oleh kaum muda, ibu sosialita, hingga elemen masyarakat lainnya. Bahkan kini pengunjungnya dari luar kota.
Hari ini, misalnya, 40 mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo yang berada di Caruban, Kabupaten Madiun, tergeliat untuk datang melihat langsung proses pengolahan cokelat, pengemasan, hingga penjualannya.
Baca Juga : Lewat Tritura, Mahasiswa Farmasi Tuntut Revolusi Farmasi
Putri Nugrahaningsih, salah satu pendamping mahasiwa, menyampaikan bahwa mahasiswa D3 jurusan teknologi pengolahan hasil pertanian dan D3 akuntansi itu berkunjung dalam program Kampus Merdeka Merdeka Belajar.
“Adik-adik mahasiswa berkunjung ke BUMDes Rumah Coklat ini dalam upaya mengikuti program Kampus Merdeka Merdeka Belajar. Kehadiran mereka dalam upaya melaksanakan program kunjungan ke dunia usaha dan dunia industri. Kbetulan sekali kunjungan kali ini adalah yang keempat,” ucapnya.
Dengan mengetahui secara langsung proses pengolahan cokelat hingga siap dikonsumsi, mereka mendapatkan pemahaman yang lebih maksimal. “Jadi, selaras dengan prodi mereka,” ujar Putri.
Sementara itu, Kepala Desa Bodak Dankung menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berbenah dengan konsep wisata yang lebih menarik lagi. Dengan begitu, unit usaha desa yang dipimpinnya bisa menjadi inspirasi untuk daerah lain mengembangkan daerahnya.
"Kami bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan sumbangsih gagasan cemerlang sehingga kehadiran rumah cokelat ini semakin digandrungi sebagai tempat wisata kuliner dan wisata edukasi yang bermanfaat," ungkapnya.
Baca Juga : Mahasiswa dan Staf Bawaslu Ngawi Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik
Terpisah, Sugito selaku direktur pengelola Rumah Coklat menambahkan bahwa pihak pengelola sudah merencanakan untuk mengembangkan pada sektor wisata. Dengan begitu, masyarakat yang datang akan terpuaskan dengan menikmati kekayaan wisata alam sambil menikmati cokelat.
"Selain pengembangan usaha cokelat, kami akan mengembangkan sisi wisata alamnya. Hal ini karena kondisi alam yang tersaji sangat indah untuk dinikmati," pungkasnya.