JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya. Mengusung konsep Urban Farming (pertanian perkotaan), bukan tidak mungkin justru hal itu dianggap mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Seperti produk-produk olahan pangan non beras non terigu yang dihasilkan oleh setiap kelurahan di Kota Malang. Meski, saat ini setiap wilayah berkreasi dalam perlombaan, ke depannya justru akan berimbas baik pada sektor ekonomi daerah.
Baca Juga : Viral, Anggota Polantas Tilang Pengendara Tapi Tetap Minta Uang
Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji saat menghadiri Lomba Cipta Olahan Pangan Lokal Non Beras Non Terigu Hasil Pertanian, Peternakan, dan Perikanan 2021, di Gedung Kartini, Kamis (11/11/2021).
Menurutnya, melalui perlombaan tersebut, menjadi salah satu bukti, bahwa sumber protein untuk memenuhi kandungan gizi dalam tubuh tak hanya dihasilkan dari beras dan terigu. Melainkan, bisa dari berbagai tanaman yang bisa dilakukan oleh masyarakat Kota Malang.
"Saya mengapresiasi lomba cipta olahan pangan non beras non terigu, ini untuk semakin menguatkan kita semua bahwa di Indonesia, apapun yang ditanam di tanah bisa tumbuh dan dinikmati. Dan itu tidak dimiliki negara lain," ujar Sutiaji.
Terlebih, Kota Malang turut menjadi salah satu daerah yang mampu menghasilkan produk tersebut. Meski, di wilayah perkotaan, dikatakan Sutiaji, potensi pangan bisa dihasilkan dengan melakukan Urban Farming.
Diakuinya, wilayah Kota Malang dengan luas lahan sawah yang semakin lama semakin sempit, maka cara ini menjadi salah satu potensi luar biasa untuk ketahanan pangan. Pun, bisa menjadi pemacu peningkatan perekonomian. Yakni, dengan berinovasi mengganti sumber karbohidrat dan protein selain beras dan terigu.
"Nah bagaimana kita bisa memanfaatkan, maka kita harus punya kemauan. Saya harapkan, kegiatan ini jangan berhenti sampai disini. Ada hal yang bisa dikuatkan. Kreativitas, selain ketahanan pangan, juga keperluan ekonomi, kekuatan ekonomi dengan urban farming yang luar biasa," jelas Sutiaji.
Baca Juga : Jengkel Gurami Sering Dicuri Tetangga, Kolam di Tulungagung Dipasang 7 CCTV dan ini yang Terjadi
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, konsep Urban Farming untuk ketahanan pangan terus digalakkan. Di samping itu, pendampingan, pembinaan, dan fasilitasi akses pemasaran untuk masyarakat.
Lomba ini, dikatakannya, menjadi salah satu upaya dalam pemasaran produk olahan pangan lokal non beras non terigu yang diharapkan dapat memantapkan kemandirian lokal dan pelestarian sumber daya alam dengan memanfaatkan potensi alam utama hasil dari pekarangan.
"Misalnya jagung, singkong, ubi, dan lain-lain. Yang kesemuanya ini dapat menjadi pangan fungsional dan mengandung berbagai nutrisi yang mempunyai nilai jual. Sehingga mampu meningkatkan kualitas fungsi pangan Kota Malang dalam rangka ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19 ," pungkas Sri Winarni.