JATIMTIMES - Peristiwa ambrolnya sebuah bangunan rumah kos kembali terjadi di Kota Malang. Rumah kos tersebut terletak di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di Jalan Basuki Rachmat Gang 5 Nomor 6, RT 01/RW 06, Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada hari Selasa (9/11/2021) kemarin.
Salah satu warga yang berada di sekitar lokasi ambrolnya rumah kos yakni Cahyo mengatakan, kejadian ambrolnya rumah kos tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. "Tiba-tiba ada suara gemuruh, pas dicek ternyata rumah kos ini roboh," ungkap Cahyo kepada JatimTIMES.com, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga : Tahun Depan, Disdikbud Kota Malang Terapkan Mulok BTK
Pihaknya menjelaskan, bangunan rumah kos yang ambrol dan mengalami kerusakan parah tersebut berukuran sekitar 15x4 meter. Dari kerusakan para tersebut, masih tampak separuh bangunan yang juga mengalami keretakan dan berpotensi terjadi ambrol susulan.
"Ada 5 kamar kos dan separuh bangunan itu ambrol ke pinggir sungai itu mas," ujar Cahyo.
Cahyo menjelaskan, kejadian ambrolnya bangunan rumah kos tersebut terjadi ketika hujan deras melanda Kota Malang. Namun, ketika hujan deras kemarin Selasa (9/11/2021), air Sungai Brantas tidak sampai meluap menyentuh bangunan rumah kos yang ambrol tersebut.
"Bukan karena air sungai ambrolnya, tapi rumah ini memang agak menggantung, setelah terkena banjir bandang kemarin (4/11/2021) memang sudah agak miring," jelas Cahyo.
Selain itu, warga RT 06/RW 06 Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen yakni Joko yang mengatakan, bangunan rumah kos tersebut memang sudah lama terlihat menggantung dan kondisi bangunannya tepat di pinggir Sungai Brantas.
"Plengsengan itu sudah lama, lalu di bawah plengsengannya itu sudah lama tergerus arus air, sudah menggantung lama," ujar Joko.
Sementara itu, Penelaah Bahan Kajian Bencana Alam Seksi Logistik Penanggulangan Bencana Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang Cornellia Selvyana Ayoe mengatakan, dari hasil asesmen yang telah dilakukan tidak terdapat korban jiwa atas ambrolnya bangunan rumah kos tersebut.
Baca Juga : Fraksi PPP Lumajang, Soroti Keseriusan Pemerintah Atas Banjir Tahunan
Selvy menuturkan, penyebab ambrolnya bangunan rumah kos tersebut dikarenakan tanah yang labil dan dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang.
"Menyebabkan lima kamar, dinding retak dan putus, lalu kamar mandi dinding retak berpotensi longsor susulan dan roboh," ujar Selvy.
Sebagai langkah cepat untuk mengantisipasi terjadinya ambrol susulan, pihak BPBD Kota Malang sedang melakukan koordinasi dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang. Selain itu, BPBD Kota Malang juga telah melakukan pemasangan baricadeline di sekitar lokasi ambrolnya bangunan rumah kos, serta melakukan asesmen untuk menginventarisir kerusakan, kerugian dan sumber daya yang terdampak.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," pungkas Selvy.
