JATIMTIMES - Terlepas dari sentuhan modernitas yang telah melanda sebagian besar Afrika, beberapa budaya ternyata masih sangat kental pada diri mereka dengan tradisi dan kebiasaan yang telah lama mereka anut. Mereka sangat bangga dengan tradisi yang dimiliki dan terus dilakukan hingga sekarang.
Salah satu tradisi unik yang dimiliki oleh bangsa Afrika yakni festival pencurian istri. Festival pencurian istri ini terjadi di Niger, Afrika Barat.
Baca Juga : Dispendukcapil Kota Kediri: Pasangan Nikah Siri Bisa Miliki Dokumen Kependudukan Resmi
Tradisi ini tentu cukup menarik. Ini adalah kebiasaan yang disukai oleh beberapa orang, sementara pada saat yang sama dibenci pula oleh beberapa orang yang tidak menyukai gagasan bahwa istri mereka pergi ke pria lain.
Festival ini dipraktikkan oleh suku Wodaabe, yang juga merupakan suku Fulani di Niger, Afrika Barat. Suku ini bangga dengan pandangannya tersebut.
Di mana laki-laki dianggap sangat sombong karena sangat percaya bahwa mereka adalah laki-laki yang paling tampan. Para pria itu bahkan membawa cermin untuk memuliakan 'kesombongan' ini.
Perkawinan merupakan konsep yang agak liberal di inti keberadaan suku, tetapi masih melekat pada fondasi patriarki yang kuat. Pernikahan bagi wanita yakni sesuatu yang dilakukan pada masa bayi, meskipun wanita punya kebebasan untuk memiliki pasangan seksual sebanyak yang mereka inginkan sebelum menikah.
Setiap tahun, suku Wodaabe selalu mengadakan festival yang disebut Gerewol di mana para pria berpakaian rumit, memakai make-up detail dan mengadakan semacam kontes kecantikan.
Tujuan utama dari festival itu yakni agar para pria mampu memberi kesan pada istri-istri pria lain. Suku Wodaabe bangga dengan kepercayaan budaya bahwa kecantikan dapat dinilai dari putihnya mata, batang hidung yang lurus dan gigi yang putih.
Oleh sebab itu, riasan yang dilakukan sangat menonjolkan fitur-fitur tersebut. Sebelum festival dimulai, para pria menghabiskan waktu hingga 6 jam untuk mempersiapkan dan bersiap-siap sehingga mereka bisa menari dan memamerkan dirinya.
Baca Juga : Meski Banjir, TNI di Gresik Minta Warga Tetap Patuh Prokes
Wajah mereka lalu dicat dengan tanah liat merah, dan mereka menggunakan eyeliners untuk membuat mata mereka tampak lebih putih dan menonjolkan. Kemudian gigi mereka yang juga tampak lebih putih.
Untuk tampil lebih tinggi, mereka memakai bulu burung unta di rambut. Para pria lalu melakukan tarian, bergerak berputar-putar, dan 3 wanita tercantik dari suku tersebut dipilih untuk menjadi juri.
Wanita lain, yang sudah menjadi istri orang mengagumi pria yang paling ingin mereka pilih sebagai suami kedua mereka. Dengan festival tersebut, jika seorang pria berhasil mencuri seorang istri tanpa tertangkap, pria itu kemudian menjadi suaminya yang diakui secara sah.
Terlepas dari kemuliaan yang dirasakan oleh suku Wodaabe, beberapa pria tidak ingin istri mereka dicuri sehingga mereka tak mengizinkan mereka untuk berpartisipasi dalam festival tersebut.