JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca. Disitu disebutkan bahwa wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim) berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Jumat (5/11/2021).
BMKG juga menetapkan status 'waspada' untuk potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca bagi wilayah Jatim.
Baca Juga : PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pasca Banjir Bandang dan Longsor di Batu
Menyikapi adanya prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BPBD Provinsi Jatim telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, melalui 'Rapat Koordinasi BNPB-BPBD Kesiapsiagaan Menghadapi Dampak La Nina 2021-2020' melalui media daring di Jakarta, Kamis (4/11/2021), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meminta seluruh elemen agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan adanya fenomena La Nina di Tanah Air.
Fenomena La Nina sendiri menurut BMKG adalah kenaikan intensitas hujan dan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang hingga tanah longsor. Menurut data dan analisis BMKG, fenomena La Nina melanda wilayah Indonesia sejak bulan Agustus dan diprakirakan akan berkembang hingga Februari tahun 2022.
“Fenomena La Nina harus bersama-sama kita antisipasi dan kita siapkan kesiapsiagaannya,” jelas Ganip.
Ganip juga meminta agar seluruh komponen pemerintah di daerah hingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mengupayakan langkah mitigasi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, ia juga menekankan agar terus mengupayakan kesiapsiagaan harus dilakukan pada level yang lebih kecil hingga kabupaten/kota.
Baca Juga : Banjir Bandang Terjang Kota Batu, Sejumlah Rumah di Kota Malang Ikut Terendam
“Hal ini tentu saja memerlukan respon kesiapsiagaan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, di tahun ini BMKG telah menyampaikan bahwa akan terjadi fenomena La Nina yang berdampak pada kenaikan intensitas hujan yang bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah,” jelas Ganip.
“Pada level yang lebih kecil, yaitu kabupaten-kota, kewaspadaan serta mitigasi dampak La Nina mutlak dilakukan,” tegas Ganip menambahkan.