JATIMTIMES - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mendorong koperasi wanita (Kopwan) di wilayah Malang Raya untuk bisa 'Go To Digital'. Hal itu ia sampaikan langsung ke sejumlah perwakilan Kopwan se Malang Raya saat berkunjung ke Malang, Selasa (2/11/2021).
Menurut Untari, hal itu juga sesuai dengan Rakernas Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Surabaya beberapa waktu lalu. Dimana, bukan di Malang saja, melainkan koperasi-koperasi di Indonesia harus Go To Digital.
Baca Juga : Di Tengah Pandemi Covid-19, DPRD Pamekasan Beli Seragam Baru Hingga Rp 217 Juta
"Paguyuban Kopwan kami undang, masing-masing 2 koperasi di setiap kecamatan. Kemudian ada Kopwan yang lama yaitu Kopwan Citra Lestari, Kopwan Citra Kartini, Pusat Kopwan Jawa Timur dan juga Persatuan Kebaya Malang Raya (PKMR). Kenapa saya mengundang Kopwan? Karena saya ingin mengajak Koperasi Wanita di Indonesia harus sudah Go To Digital," tegas Untari.
Tidak terkecuali menurutnya, Kopwan yang mayoritas hidup di desa-desa. Juga diharapkan adanya pertumbuhan digitalisasi yang harus bisa diikuti.
"Inilah saya awali di Jawa Timur dengan mengajak Kopwan untuk bagaimana mereka masuk dunia digitalisasi, agar pertama menambah tambahan pendapatan. Lalu kedua mempermudah akses dalam rangka mereka mencari semua fasilitas yang disiapkan oleh negara maupun swasta," terang Untari.
Untari menjelaskan, dengan digitalisasi, ada beberapa kemudahan bahkan keuntungan yang dapat diperoleh bagi pengelola maupun anggota koperasi. Beberapa di antaranya seperti pembayaran BPJS Mandiri, pembelian tiket pesawat, kereta, bayar tagihan.
"Kita punya yang namanya KOPay. Hari ini sudah kami tanda tangani MoU untuk KOPay. KOPay nanti adalah paymen getway yang akan bisa dipakai untuk seluruh koperasi di Indonesia. Jadi keunggulan dari KOPay adalah, mempermurah dan menambah pendapatan bagi koperasi di Indonesia. Saya kira ini terobosan kami, karena di kalangan Kopwan belum banyak ya. Maka koperasi harus Go To Digital kami pelopori dari Koperasi SBW," terang Untari.
Untuk itu, dirinya mendorong semua Kopwan bisa segera melek digital. Bahkan juga harus bersiap menerapkan digitalisasi. Sebab lama kelamaan, uang kartal nantinya akan hilang. Ia memperkirakan hal itu akan terjadi 10 tahun lagi.
Baca Juga : Rois Syuriah PWNU Jatim Minta PPP Tampung Para Dzuriah dari Pendiri Ponpes
"Kira-kira sepuluh tahun yang akan datang diperkirakan uang kartal sudah tidak dipergunakan lagi. Nah, maka dari itu preparingnya mulai sekarang. Untuk bisa membuat para rekan-rekan kami yang menjadi pengurus Kopwan agar terbuka pengetahuannya, sebab hal ini akan terjadi," jelas Untari.
Untari menambahkan, seluruh pengelola dan anggota koperasi harus bisa dan cepat melakukan adaptasi dengan jaman yang berubah.
"Dimana kata kuncinya adalah internet untuk segalanya melalui tekhnologi informasi. Maka itu kita kenalkan pada mereka bagaimana nanti bisa melayani anggotanya melalui aplikasi yang dibuat kita sebagai Dekopin Indonesia melalui KOPay," pungkas Untari.