JATIMTIMES - Bank Indonesia (BI) gelar Indonesia Economic Sharia Festival (ISEF) ke-8 dan Silaturrahim Pondok Pesantren (Ponpes) secara virtual. Acara tersebut diikuti oleh 59 ponpes dari seluruh Indonesia yang merupakan anggota dari Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Indonesia.
Dari 59 ponpes tersebut, terdapat tujuh ponpes yang diberikan kesempatan untuk berbagi cerita terkait perkembangan unit-unit usaha yang dikelola dengan menerapkan sistem ekonomi syariah.
Baca Juga : Puncak HUT Provinsi Jatim di Pantai Sowan Tuban, Bakal Dihadiri Gubernur Khofifah
Tujuh ponpes tersebut diantaranya Ponpes As'adiyah Sengkang, Sulawesi Selatan asuhan KH Muhyiddin Thahir; Ponpes Nabil Husein, Kalimantan Timur asuhan KH Nasikhin; Ponpes Yayasan Attohiriyah Alfadiliyah (Yatofa), Nusa Tenggara Barat asuhan TGH Achmad Fadly; Ponpes Jabal Nur, Riau asuhan Gus Robithoh Alamhadi Faisal; Ponpes Idrisiyyah, Tasikmalaya, Jawa Barat asuhan KH Adang Nurdin; Ponpes Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jawa Tengah asuhan KH Miftahudin; serta Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang, Jawa Timur asuhan Prof Dr Ir KH Muhammad Bisri MS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada tujuh ponpes yang telah berbagi pengalaman terkait pengelolaan unit usaha dengan metode ekonomi syariah.
"Terutama juga guru kami, Prof Dr Muhammad Bisri dari pesantren Bahrul Maghfiroh, matur nuwun pak rektor yang sekarang mengasuh pondok pesantren Bahrul Maghfiroh Malang yang betul-betul membesarkan hati kami," ungkap Perry kepada para peserta ISEF ke-8 secara virtual.
Dengan adanya forum ISEF ke-8 ini, pihaknya merasakan bagaimana memanfaatkan akal pikiran agar dapat dihidupkan untuk melakukan kebaikan dan mengendalikan nafsu serta perbuatan untuk berbuat baik dan mulia.
Perry pun meyakini, ponpes akan menjadi pusat perkembangan ekonomi syariah dan juga untuk mendukung perekonomian di Indonesia. Di mana akan terus ditempa oleh para kiai-kiai yang sudah berpengalaman dalam pengelolaan unit usaha.
"Sukses di dalam bisnis adalah keuletan, kesabaran, ketekunan, ketegaran dan terus tanpa lelah. Karena dari bimbingan para kiai, saya yakin para santri mempunyai kemampuan," terang Perry.
Sementara itu, dari tujuh ponpes tersebut, Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang ditunjuk sebagai satu-satunya perwakilan ponpes dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk dapat berbagi cerita mengenai pengelolaan unit usaha yang dimiliki ponpes menggunakan sistem ekonomi syariah.
Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Prof Dr Ir Muhammad Bisri MS menyampaikan, pihaknya memiliki kegiatan-kegiatan unit usaha yang ditujukan bagi latihan para santri dan mewujudkan kemandirian ponpes.
Pihaknya saat ini memiliki empat aktivitas ekonomi di Ponpes Bahrul Maghfiroh. Yakni agro farm yang meliputi budidaya anggrek, budidaya jamur, budidaya ikan air tawar dan budidaya burung puyuh.
"Kemudian retail dan resto, ada BM Mart, BM Resto, kemudian ada dari sektor industri, kita punya keju mozarella, ini yang jadi andalan di pondok kami, ada gelato dan yoghurt, juga ada usaha kopi atau sultan coffee," ujar Bisri.
Selain itu juga terdapat unit usaha yang bergerak di sektor jasa yakni Ponpes Bahrul Maghfiroh memiliki Halal Center untuk pendampingan para unit Usaha Mikro Kecil (UMK).
Baca Juga : Firsta Yufi Amarta, Wakil Banyuwangi yang Raih Gelar Juara Raki Jawa Timur Tahun 2021
"Karena kebetulan saya mempunyai hak paten tentang ikrar halal, sudah mendampingi untuk lebih kurang 500 UMK," tutur Bisri.
Kemudian juga terdapat kegiatan multimedia kreatif, di mana para santri juga diajarkan untuk membuat film dan konten di YouTube. Lalu juga Balai Latihan Kerja untuk digital marketing.
Selain itu, pihaknya memiliki aktivitas Klinik Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia, kantor pos dan saat ini sedang proses pembangunan pertashop yang bekerjasama dengan Pertamina. "Kami juga ada rehabilitasi narkoba, disitu wajib lapor dan beberapa unit lainnya," imbuh Bisri.
Untuk kegiatan usahanya sendiri menggunakan ekonomi syariah yang menerapkan sistem mudhorobah atau bagi hasil antara pengelola unit usaha dan ponpes. Di mana dalam setiap unit usaha pihaknya meminta untuk memberikan zakatnya yang dimasukkan dalam pondok zakat.
"Di mana pondok zakat ini untuk memberikan beasiswa kepada para santri yang tidak punya juga untuk masyarakat sekitar berupa bedah rumah, membantu rehabilitasi sekolah dan seterusnya," terangnya.
"Dari kegiatan unit usaha kami, itu 30 persen sudah bisa membantu operasional pondok," imbuhnya.
Pihaknya berterima kasih kepada Kantor BI Malang yang sudah memberikan bantuan dan dukungan. Yakni pada tahun 2019 telah memberikan bantuan berupa rumah jamur. Kemudian di tahun 2021 diberikan bantuan berupa alat protokol kesehatan.
Selain itu BI juga telah memberikan bantuan berupa akuntansi jasa dan akuntansi dagang serta mendukung dalam berbagai pelatihan untuk UMKM dan ragam produk yang ada di Ponpes Bahrul Maghfiroh.
"Harapan kami kepada BI mohon tidak berhenti mendampingi kami di segala lini, jadi pengembangan SDM, pelatihan, pendampingan dan seterusnya, sehingga betul-betul terlihat hasilnya," pungkas Bisri.