JATIMTIMES – Wali Kota Malang Sutiaji, meresmikan langsung Masjid Temu Bhakti yang berada di SMP Negeri 1 Malang, Rabu (27/10/2021). Masjid megah tersebut sebelumnya merupakan musala kecil yang hanya cukup untuk melakukan ibadah puluhan jamaah saja.
Dalam peresmian itu, Sutiaji mengapresiasi proses terbentuknya masjid yang merupakan hasil upaya bersama para alumni SMPN 1 Malang, wali murid maupun siswa dan sekolah. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi adanya jimpitan 1000 yang turut berkontribusi dalam proses pembangunan masjid.
Baca Juga : Perkuat Toleransi, Wali Kota dan Wawali Kota Malang Sambang ke Berbagai Umat Beragama
"Ini luar biasa. Kolaborasi alumni, orang tua, siswa dan sekolah. Mudah-mudahan akan membina anak-anak didik kita menjadi orang-orang yang unggul,” ucap Wali Kota Sutiaji.
Pembangunan masjid yang diperkirakan menelan dana Rp 1,5 miliar tersebut, dibangun kurang dari tiga tahun. Dalam proses pembangunan berjalan lancar tanpa adanya hambatan. Menurut Sutiaji, hal itu karena dalam proses pembangunan, semua pihak yang terlibat satu pemahaman.
"Membangun tempat ibadah ini kan untuk kepentingan bersama. Meskipun muslim non muslim, namun karena rasa memiliki, khususnya alumni akhirnya bisa terwujud. Nggak ada istilah mantan sekolah, selamanya ya sekolah kita," tuturnya.
Mengenai pemanfaatan masjid, tentunya nanti bisa dimanfaatkan secara umum. Sebab, di sekitar lokasi warga jauh dari jangkauan masjid, namun tentunya nanti sesuai dengan manajemen masjid sendiri.
Kemudian, mengenai jimpitan 1000, dijelaskan Sutiaji merupakan sebuah hal yang bagus. Terlebih lagi nantinya digunakan untuk hal-hal yang positif.
"Tentunya ini akan diteruskan, untuk pembiasaan siswa menabung akhirat," paparnya.
Baca Juga : 38 Petugas Lapas Bojonegoro Latihan Menembak dengan Brimob
Sementara itu, jimpitan 1000 yang turut berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Temu Bhakti, telah dimulai sejak 2018. Dalam jimpitian 1000, banyak partisipasi dari para wali murid maupun alumni yang berkontribusi besar, bahkan lebih dari 1000.
Jimpitan tersebut dilakukan setiap harinya secara sukarela. Sehingga setiap kelas setiap harinya mengumpulkan jimpitan hingga akhirnya turut berkontribusi dalam pembangunan masjid.
Prof Tries Edy W Ketua Reuni Akbar yang juga alumni SMPN 1 Malang menambahkan, jika panitia dalam pembangunan masjid ini dibentuk pada 2018. Kemudian pada reuni 2019, pihaknya bersama alumni lainnya bersepakat untuk memberikan sesuatu sebagai kenang-kenangan dan bukti kecintaan kepada SMPN 1 Malang.
"Musala itu dulu kapasitas hanya sekitar 50 orang. Sehingga siswa pun harus salat secara bergantian, hingga harus antre. Karena itu kemudian kami inisiatif dan kami kordinasi dengan teman-teman di alumni semuanya sepakat (untuk pembangunan masjid) yang bisa terwujud selama 2 tahun 10 bulan," pungkasnya.