JATIMTIMES - Demi meraih sebuah prestasi, atlet angkat besi dan angkat berat KONI Kabupaten Malang rela berlatih di ruang tamu. Hal itu dikarenakan tidak semuanya tempat latihan atlet layak untuk digunakan. Bahkan, bisa dikatakan sangat minim fasilitas pendukung.
Sehingga, hanya semangat atlet dan pelatih yang mereka miliki untuk menjadi juara. Hal itu tak mematahkan semangat atlet bumi Arema. Sehingga tempat untuk berlatih tidak menjadi persoalan bagi mereka.
Baca Juga : Jelang Muktamar PBNU, Gus Fahrur: NU Harus Kembali ke Pesantren
Seperti atlet di salah satu cabor angkat besi dan angkat berat misalnya. Para atlet tersebut setiap hari berlatih di ruang tamu milik Pembina Prestasi (Binpres) Cabor Angkat Besi dan angkat Berat KONI Kabupaten Malang Untung Ari Wibowo.
Rumah yang berlokasi di Jalan Pramuka, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang itu digunakan tempat berlatih para atlet. Ruangannya pun hanya berukuran 28 meter persegi, dan jauh dari kelayakan sebagai tempat berlatih atlet angkat besi dan angkat berat.
Menurut Untung, saat ini dirinya telah memiliki 11 orang atlet, yang terdiri dari 6 orang atlet angkat berat, dan 5 orang atlet angkat besi. Sedangkan pendidikan mereka tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan satu orang kini mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).
“Jadi untuk ruang tamu yang kami gunakan untuk berlatih atlet itu sejak tahun 2018. Meski, tempat latihan jauh dari kelayakan dan sangat minim fasilitas, tapi kami dan atlet memiliki semangat yang cukup besar dalam berlatih,” ungkap Untung.
Akan tetapi, Untung berkeyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh atletnya itu tidak berimbas pada semangat. Meski menggunakan ruang tamu, atlet justru sangat bersemangat untuk berlatih.
“Dan kemungkinan itu yang tidak dimiliki oleh daerah-daerah lain di Jawa Timur (Jatim),” ujar Untung.
Untuk tempat latihan atlet angkat besi dan angkat berat, Untung mengakui memang jauh dari kelayakan. Namun pada Porprov Jatim 2011, 2013, dan Porprov 2015, atlet Kabupaten Malang telah memperoleh medali.
“Mulai dari emas, perak maupun perunggu. Tapi untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, atlet angkat besi dan angkat berat asal Kabupaten Malang masih belum menyumbangkan medali. Namun, atlet Kabupaten Malang yang memperoleh medali di PON tersebut totalnya sebanyak 39 medali,” papar Untung.
Baca Juga : 204 Mahasiswa Diwisuda, Wisudawan Berprestasi di Kampus PIM Banjir Penghargaan
Hal itupun membuktikan bahwa atlet dan pelatih dari KONI Kabupaten Malang memiliki semangat yang luar biasa untuk menjuarai di setiap even-even pertandingan olahraga, baik di daerah, nasional maupun internasional.
“Padahal, dukungan finansial sangat minim, dan bahkan untuk beli air mineral saja sulit dibeli,” terang Untung.
Pria yang juga sebagai guru olahraga di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ini mengatakan, jika atlet binaannya ini rata-rata anak dari orang tuanya dalam kategori kurang. Tapi, hal itu tidak menyurutkan memperoleh prestasi, sehingga menjadi kebanggaan keluarganya.
Oleh karena itu, dirinya berharap kepada pemerintah agar serius dalam memerhatikan atlet-atlet yang berprestasi, yang tidak hanya mengharumkan nama daerahnya, tapi juga mengharumkan nama bangsa Indonesia dikancah internasional.
“Kami optimis atlet Angkat Besi dan Angkat Berat KONI Kabupaten Malang di Porprov VII Jatim 2022 mendatang, memperoleh prestasi berupa medali, baik itu emas, perak maupun perunggu. Meski dalam kesehariannya, atlet yang berlatih minim fasilitas dan dukungan finansial,” tandas Untung.
Perlu diketahui, Untung juga memiliki klub karate, yang mana atletnya mampu mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia ditingkat internasional. Mereka salah satunya adalah I Made Khisawa Hergianta, yang kini masih duduk di bangku kelas XII SMAN 1 Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, peraih medali emas di even Coupe Internationale DE KAYL Luxembourg, Jerman, pada tahun 2017. Dan dia pun juga berprestasi dalam peraih medali emas di Porprov Jatim 2019.