JATIMTIMES - Jajaran direksi baru PDP Kahyangan yang dipimpin Direktur Utama Sofyan Tsauri melakukan pertemuan dengan sejumlah organisasi buruh di tengah penolakan pelantikan direksi baru di perusahaan milik Pemkab Jember tersebut.
Di depan para buruh Sofyan mengklaim telah mengikuti proses seleksi sesuai prosedur. Sofyan mengetahui, sempat terjadi penolakan oleh beberapa pihak khususnya buruh dengan hasil seleksi namun semua kewenangan kembali ke Bupati Jember selaku komisaris utama.
Baca Juga : Ikatan Cinta 26 Oktober 2021: Pura-pura Sakit, Ikbal Kabur dari Penjagaan Polisi saat Menuju RS
"Mengenai proses seleksinya kami sudah mengikuti proses cukup panjang, terlepas hasilnya tidak bisa menyenangkan beberapa pihak itu bukan kuasa kami," ujarnya.
Sofyan mengakui, soal teknis dalam perkebunan seperti penanaman dirinya tidak begitu paham namun dengan bantuan para Adm (kepala) masing-masing bidang dan buruh dia optimis bisa mengembangkan PDP Kahyangan.
"Kami berharap kerjasamanya karena tanpa teman-teman kami bukan apa-apa," ucapnya.
Sementara, pentolan buruh Dwiagus Budiyanto dengan tegas mengatakan sampai saat ini pihaknya belum 100 persen mengakui keberadaan jajaran direksi yang baru. Mereka menuntut direksi untuk membuka curriculum vitae kepada publik lantaran banyak pihak menilai background Sofyan Tsauri dari bidang pelayaran tidak sejalan dengan perkebunan.
"Secara dejure memang bapak direksi kami tetapi kami belum sepenuhnya mengakui sebelum permintaan kami dituruti," ujar Dwi.
Selain itu, buruh juga menceritakan upah mereka yang selama ini hanya dibayar 70 persen. Namun, mereka menyadari hal itu karena kondisi keuangan PDP Kahyangan sedang hancur.
Menindaklanjuti kritisnya keuangan perusahaan, buruh menuntut agar direksi memperjuangkan suntikan dana dari penyertaan modal kepada bupati. Dana tersebut selain bisa menutupi kekurangan gaji juga untuk biaya operasional kebun yang diketahui beberapa lahannya mangkrak karena kurangnya biaya.
Usai acara, kepada JatimTIMES Sofyan Tsauri menyatakan segera mengirimkan curriculum vitae yang telah didaftarkan ke panitia seleksi.
Baca Juga : JLT Lumajang Diharapkan Jadi Zona Ekonomi Baru dan Perkantoran
"Akan kami share kan ke karyawan agar tidak menjadi bahan pertanyaan. Sebenarnya saya di bidang manajerial sudah lama seperti di manajer SDM dan terakhir saya manajer strategi pengembangan SDM. Jadi saya mulai 2008 di bidang manajerial," terangnya.
Ditanya motivasinya mengikuti rekrutmen direksi PDP Kahyangan, Sofyan mengaku sebagai putra daerah Jember dirinya ingin membangun potensi yang ada di Jember salah satunya lewat perkebunan.
"Masa sih putra daerah tidak bisa membangun daerahnya. Makanya kembali ke Jember sampai kami meninggalkan BUMN, padahal sudah jabatan setingkat manajer di BUMN itu sudah tinggi sekali," ujarnya menjelaskan.
Terkait permintaan buruh agar direksi meminta penyertaan modal ke Pemda, Sofyan akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan terutama bupati.
"Semua ini untuk karyawan karena kita tahu gajinya masih 70 persen. Kami akan berusaha memfasilitasi dan mengakomodir permintaan karyawan dan kami laksanakan. Perkara-perkara nanti pak bupati merespon ya Alhamdulillah, kalau tidak direspon kami akan tetap berusaha yang terbaik buat PDP," tandasnya.