JATIMTIMES - Pada momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2021 yang jatuh pada 22 Oktober 2021, Wali Kota Malang Sutiaji didapuk menjadi inspektur apel HSN yang berlokasi di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang.
Dalam paparannya, Sutiaji mengatakan bahwa santri pada era modern ini harus mandiri dan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Selain itu para santri juga harus terus berkarya dalam mengembangkan potensinya.
Baca Juga : Santri Sebagai Pemuda Penyelamat Karakter Sosial Bangsa di Era Post Truth
"Santri tidak pernah bergantung kepada orang, hanya bergantung kepada Allah. Tunjukkan santri mempunyai kemampuan, mudah-mudahan mendapat ridho Allah Subhanahuwata'ala," ungkap Sutiaji saat memberikan sambutan di depan para peserta apel HSN 2021, Jumat (22/10/2021).
Dengan mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki, pihaknya pun berharap agar santri yang berbasis dari masing-masing pondok pesantren (ponpes) dapat berdaya. Khususnya di bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Terlebih lagi salah satu tokoh dunia yakni Jack Ma, kata Sutiaji pernah mengatakan, nantinya di 2030 yang bakal menguasai ekonomi dunia yakni UMKM. Di mana untuk di Indonesia sendiri 95 persen UMKM saat ini sudah berbasis IT dengan mengandalkan e-commerce.
"Maka ponpes one pondok, one UMKM, dari pondok bisa merubah zaman," ujar Sutiaji yang merupakan orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini.
Nantinya, demi mendukung dan membantu tiap-tiap ponpes untuk mengembangkan sektor ekonomi dalam hal UMKM, Pemkot Malang akan meminta Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang untuk memfasilitasi ponpes.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah mengatakan, pelaksanaan HSN 2021 di Kantor PCNU Kota Malang digelar secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 22 Oktober 2021, Aldebaran Akhirnya Bertemu dengan Denis Setiano
"Meskipun kita punya empati, tidak euforia dengan penurunan level, karena kita masih dalam tanda petik 'berkabung' pandemi belum selesai," ujar sosok kiai yang akrab disapa Gus Is kepada awak media.
Pihaknya pun nantinya bakal bersinergi dengan Pemkot Malang dalam mengembangkan santri untuk menjadi lebih baik lagi. Maka dari itu Gus Is juga berharap agar pandemi Covid-19 terus melandai sampai nol kasus agar para santri lebih leluasa dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki.
Lebih lanjut, Gus Is yang juga menjabat sebagai Wakik Rektor Bidang Kerjasama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini menuturkan, pihaknya mempunyai Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) untuk pendampingan di sektor ekonomi.
"Kita punya namanya RMI Asosiasi Pondok Pesantren. Itu yang kita minta melakukan banyak hal, termasuk pendampingan dan sinergi dengan ekonomi termasuk melalui UMKM," pungkas Gus Is.