JATIMTIMES - Puluhan buruh PDP Kahyangan menggelar aksi unjuk rasa di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Kamis (21/10/2021). Aksi itu dilakukan menyusul pelantikan tiga jajaran direksi PDP Kahyangan.
Aksi tersebut mendapatkan kawalan kepolisian dan Satpol PP. Di depan pendopo, massa membentangkan sederet poster dan banner bertuliskan "Buruh PDP Bersatu Bergerak Menolak Hasil Pansel Direksi PDP Kahyangan".
Baca Juga : Bupati Tuban Apresiasi Channel Podcast KAHMI, Bertajuk Mata Kami
Diawal aksi, massa sempat menyanyikan lagu Khana yang sempat viral dinyanyikan oleh Bupati Jember saat acara pernikahan kerabatnya. Belakangan, olah vokal bupati tersebut menuai sejumlah kecaman karena Jember masih berstatus PPKM level 3 terlebih dalam video yang viral itu bupati tidak memakai masker.
"Kalau bupati enak-enak nyanyi kita juga bisa. Kita nyanyi lagu yang sama lewat demo, tapi kita harus pakai masker jaga prokes," ucap Koordinator aksi Dwiagus Budiyanto.
"Kita tidak mau ada celah untuk pihak berwajib memproses kita karena alasan tidak prokes. Kalau pejabat atau bupati enak melanggar prokes tinggal minta maaf beres," imbuh Dwiagus.
Sebelumnya, Bupati Hendy Siswanto angkat bicara terkait viralnya video pernikahan kerabatnya yang beredar di media sosial dan diduga melanggar protokol kesehatan. Dirinya meminta maaf atas kegaduhan yang telah ditimbulkan dari acara resepsi pernikahan tersebut.
Baca Juga : Terima Dukungan Warga Batangsaren, Inspektorat Tulungagung Tegaskan Hasil Audit Temukan Kerugian Negara
Sementara itu, masih sama seperti sebelumnya, aksi buruh PDP Kahyangan kali ini kembali menemui jalan buntu karena pihak Pemkab Jember terutama bupati tidak ada yang menemui massa.
Dwiagus menyatakan, buruh tetap pada pendiriannya menuntut bupati dan panitia seleksi direksi PDP Kahyangan untuk bertemu duduk bersama melakukan evaluasi rekrutmen calon direksi.